04 November 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Mahasiswa S1 Tata Busana Fakultas Teknik Unesa mengadakan Gelar Cipta Karya secara virtual yang dilaksanakan melalui live streaming youtube dengan channel AFS Unesa pada Selasa (27/10). Tema yang diusung yakni ‘PURVAKSARA’ dengan 570 penonton melalui live streaming youtube.
PURVAKSARA adalah gabungan kata pukva yang berarti angin timur dan aksara yang berarti simbol atau komunikasi visual. Sehingga PURVAKSARA memiliki arti simbol visual dari Jawa Timur yang terinspirasi dari 6 kota di Jawa Timur yakni kota Banyuwangi, Mojokerto, Madura, Probolinggo, Tuban dan Lumajang.
Menurut ketua pelaksana, Syarifah Nur Romadhana, pagelaran ini adalah output dari mata kuliah wajib gelar cipta karya yang ditempuh oleh mahasiswa S1 Tata Busana.
Dekan Fakultas Teknik, Dr. Maspiyah, M.Kes memaparkan bahwa di tengah-tengah pandemi covid-19 tidak menurunkan kreativitas para mahasiswa tata busana untuk tetap menuangkan ide-ide dan ciptaannya yang tidak kalah menarik dari suana normal seperti biasanya.
Pada masa covid-19 ini, terang Maspiyah, semua mengalami banyak tantangan dan hambatan untuk berkarya, namun mahasiswa tetap menampilkan karya-karya.
“Harapannya acara seperti ini dapat menambah rasa percaya diri sekaligus memberikan pengalaman pada mahasiswa di dunia kerja yang nyata. Saya berharap mahasiswa terus menerus belajar dengan perkembangan yang ada sehingga dapat berkarya lebih baik lagi,” ungkap Dekan.
Sementara itu, Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes dalam sambutannya mengatakan bahwa acara gelar cipta karya melalui mahasiswa tata busana Unesa menjadi salah satu contoh bahwasannya kondisi yang ada tidak menghambat adanya kemunduran dalam menciptakan sebuah karya untuk diperlihatkan.
“Pandemi memang membatasi semua kegiatan, tapi jangan biarkan pandemi membuat imajinasi mati,” ujar Rektor Unesa.
Untuk diketahui, konsep dari kota Mojokerto diberi nama ‘Wilwatikta’ dengan anggota Faizah Salsabila, Windi Handayani, Anita Dwi, Nailil Rusydiana, Nur Nisa, Lulu Rosyidah, Al Jannatur, Ananda Siti, Firzah Faridah, Durrotun Nafisah, dan Fildzatus Atikah.
Sebuah busana yang terinspirasi dari budaya peninggalan kerajaan majapahit. Kearifan lokal pada kerajaan majapahit inilah yang sangat menarik untuk dijadikan inspirasi sebuah karya busana muslim, dengan memadukan gaya timur tengah dan tiongkok, namun tetap bernuansa nusantara.
Dikemas dengan modern dengan warna terracotta, hitam, abu-abu dan tambahan detail warna emas yang terinspirasi dari sinar surya majapahit.
Selanjutnya, dari konsep kota Banyuwangi yang dirancang oleh Tantri kusuma D., Tri may L., Widya Gatiningsih, Ayu Desta, Awanda Ratri, Ranny O., Ayu Bashita, Firdaus Alifatul, Minchatul A., Fani Fan’a, Dewi Rachmawati, dan Nuril Ramadhanti. Konsep banyuwangi diberi nama ‘Barong Osing’ dengan warna dasar hitam dan putih serta menggunakan warna siluet.
Kemudian konsep dari kota Lumajang yang diberi nama ‘Gyngger’ yang dirancang oleh Nanda selly, Takchiria Devina, Ainur Rosyida, Nuradha Pingki, Ananda Febiella, Risfadilla Andra, Diana Maulidia, Ayu Aris, Siti Ubaidah, Syarifah Nur, Alvin, dan Ainul. Terinspirasi dari pura luhur poten yang terletak dibawah kaki gunung bromo. Menggunakan warna yang kuat dan terkesan maskulin dalam pemakaiannya.
Konsep dari kota Tuban yang dirancang oleh Puji Rahayu, Vinzen A., Dinda Bunga, Fia Novianty, Nurin A., Diajeng Tiara, Pinky Diah, Fitri R., Siti Zakiyah, Ulfi Nabilla, Dian K., dan Vivi Nur. Warna yang digunakan yaitu black shining, terracotta dan cream. Busana ini digunakan untuk pria dan wanita usia 20 tahun.
Sedangan untuk konsep kota Madura di beri nama ‘Chalk Zone’ yang dirancang oleh Aisyah, Nerissa, Safira S., Nealin T., Nabatul A., Azizatul H., Nevi Nabilah, Risa R., Niluk R., dan Rosta Alannawa. Konsep ini terinspirasi dari bukit kapur jaddih.
Yang terakhir konsep kota Probolinggo yang dirancang oleh Aliva Zhafira, Arizzka Tika, Fitria Umami, Cintantia D., Fitria D., Maya L., Lailatul Rohmah, Olivia Fara, Helvi Indah, Tutut Tri, dan Vio R. Konsep ini diberi nama ‘Citylight’ dengan keindahan PLTU terbesar di Asia. Warna yang digunakan yakni navy, coklat, maroon, terracotta, golden brown, hitam, dan putih. Motifnya garis lurus dan kotak kotak. (aida/sir)