02 November 2020


Tepat pada tahun 2020 ini, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui pengabdian kepada masyarakat, turut memberikan fokus penting bagi pengabdian dosen yang ditujukan kepada anak berkebutuhan khusus yang memerlukan perhatian. Hal ini sejajar dengan UNESA sendiri pada renstra 5 tahunan dalam pengenmbangan institusi mengedepankan pada 3 aspek salah satunya adalah penelitian dan pengabdian pada bidang disabilitas.
Kegiatan pengembangan kepada masyarakat khususnya anak berkebutuhan khusus ini diikuti oleh Dr. Abdul Rahman Syam, M.Pd. yang merupakan seorang doktor di bidang orang dengan kebutuhan khusus yaitu pengembangan olahraga disabilitas. Bersama dengan tim ahli olahraga disabilitas lainnya yaitu Fransisca Januarumi, M.Kes, Faridha Nurhayati, S.Pd., M.Kes., Bayu Agung Pramono, S.Pd., M.Kes., Kolektus Oky, S.Pd., M.Pd.
PKM ini berfokus pada pengembangan olahraga senam yang dikhususkan untuk anak berkebutuhan khusus dengan tujuan untuk meningkatkan imun bagi mereka. Tentunya peningkatan imun ini akan sangat bermanfaat bagi mereka dalam mempertahankan tubuh dari infeksi virus Covid-19. Seperti yang kita ketahui, penyebaran Covid-19 tidak memandang status siapapun. Semua orang mempunyai kesempatan untuk terinfeksi. Baik dengan orang dengan kebugaran yang baik maupun orang dengan berkebutuhan khusus juga tidak dapat terhindar dari Covid-19 ini. Dan selama ini, fokus pencegahan Covid-19 lebih mengutamakan upaya pencegahan pada masyarakat secara umum, sedangkan untuk orang berkebutuhan khusus belum banyak menjadi perhatian. Karena seperti yang diketahui, Tidak mudah dalam menerapkan perlakuan olahraga bagi anak berkebutuhan khusus. namun,, Tim PKM telah memiliki trik jitu agar mereka dapat menyukai kegiatan PKM yang diadakan dalam kurun waktu yang singkat
Tercatat dalam kurun waktu 2 bulan, partisipasi masyarakat semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena peneliti mengkombinasikan aktivitas fisik dengan berbagai permainan agar mereka menjadi lebih tertarik. Banyak orang tua memberikan feedback positif bagi kegiatan ini. Tingkat kemarahan anak juga terbilang semakin menurun dan mereka semakin terkontrol.
Selain dosen, terdapat mahasiswa dari Fakultas Ilmu Olahraga yang terlibat dalam kegiatan ini. Kontribusi mahasiswa diharapkan nantinya mereka akan menjadi agen perubahan di daerah masing – masing dalam pengembangan olahraga disabilitas bagi anak berkebutuhan khusus dimana di daerah – daerah masih sangat sedikit. (HUMAS)