15 August 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-English Camp yang berlangsung di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) resmi berakhir pada Minggu, 14 Agustus 2022. Acara penutupan terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Gedung Student Center UNESA, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Kegiatan tersebut dimulai dengan morning walks, kemudian dilanjutkan dengan sarapan bersama untuk semakin mendekatkan peserta secara emosional. Kegiatan lalu berlanjut pada sesi ice breaking yang dilanjutkan dengan latihan untuk student performance closing.
Vina Kautsar, Ranger Earth Optimism menyampaikan bahwa English Camp terdapat berbagai program lanjutan yang bertajuk “Earth Optimism” for Access Indonesia. Bagaimana siswa-siswa Access bisa berkontribusi bagi masyarakat dalam isu lingkungan. Juga bagaimana cara mengkonservasi lingkungan sekitar maupun memperbaiki kebiasaan yang sebelumnya mungkin tidak ramah lingkungan menjadi ramah lingkungan.
“Hal ini karena kami merasa bahwa bumi sudah tidak sehat lagi, dengan adanya program ini kami lebih memberikan mereka wawasan tentang climate crisis itu seperti apa, apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita ubah,” ujarnya.
Sueb, S.Pd., M.Pd. dosen S-1 Pendidikan Bahasa Inggris menyampaikan bahwa english camp ini secara umum bagian dari program Access. Unesa bekerja sama dengan IIEF (Indonesian International Education Foundation) disponsori oleh RELO, Kedubes Amerika Serikat. Program access kurang lebih sudah berjalan sekitar 2 tahun.
Selama kurun waktu tersebut, terdapat kegiatan belajar bahasa Inggris, community service, pengabdian masyarakat, aktivitas keliling kota, intensif setiap bulan, dan lain sebagainya. “Tanggal 28 Agustus 2022 mendatang, Access Surabaya akan melakukan kegiatan menanam mangrove bersama pokdarwis Tirta Bahari BMC Banyu Urip Ujung Pangkah sebagai tindak lanjut kegiatan “Earth Optimism”.
Vina Chandri Negara, selaku Koordinator English Access Microscholarship, memaparkan kegiatan 3 hari tersebut meliputi games, climbing the english mountain, grammar quiz, juga ada group bunding karena selama 1,5 tahun ini mereka melakukan pembelajaran secara daring. Selain itu juga membuat craft tentang 4th of July, salah satu kebudayaan besar di Amerika.
Harapannya dengan adanya perluasan program ini di Surabaya melalui kerja sama dengan UNESA semakin banyak siswa yang mahir berbahasa Inggris dan kepercayaan diri yang lebih baik karena mereka sudah menjadi penerima beasiswa dari Kedubes Amerika Serikat. Mereka mempunyai pemikiran untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan di tempat yang lebih baik. [HUMAS UNESA]
Penulis: Nabila Arum Hidayati
Editor: @zam Alasiah*