23 July 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Negara Indonesia saat ini sedang menjalani skenario untuk mempercepat penanganan covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi yang sering disebut New Normal. Menanggapi hal tersebut, Jurusan S2 Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Pascasarjana Unesa menyelenggarakan seminar nasional daring pada selasa (21/07) dengan tajuk “Peran Perguruan Tinggi di Era New Normal”.
Pemateri yang diundang pada seminar nasional daring kali ini meliputi, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, S. IP., selaku ketua staff kepresidenan Republik Indonesia, Prof. Dr. Maria Veronica Roesminingsih, M.Pd., selaku guru besar PLS Unesa sekaligus anggota senat Unesa, serta Prof. Dr. Yatim Riyanto, guru besar Unesa.
Seminar online dibuka langsung oleh direktur Pascasarjana Unesa, Dr. Edy Mintarto, M.Kes. Dalam kesempatan tersebut Edy berpesan agar Perguruan Tinggi bukan hanya sebagai menara gading, banyak melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat akan tetapi tidak pernah menginformasikan hasilnya kepada masyarakat. Untuk itu, Edy menghimbau agar di masa pandemi ini, program studi yangn ada di Pascasarjana senantiasa menyelenggarakan kegiatan webinar semacam ini guna menginformasikan kepada masyarakat terkait perkembangan dalam dunia pendidikan, khsusnya di Unesa.
Sebagai pemateri, di kesempatan ini Moeldoko menyampaikan ada lima poin agar Indonesia menjadi sebuah negara maju. Indonesia yang tidak ada satupun rakyatnya tertinggal untuk meraih cita-cita, Indonesia yang demokratis, Indonesia yang setiap warganya memiliki hak yang sama didepan hukum, Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia dan Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia yang semakin kompetitif.
“Cita-cita kita untuk menjadi negara maju tidak boleh terhenti gara-gara covid-19. Kita harus tetap memiliki tujuan berbangsa dan bernegara menuju negara maju. Saya berharap perguruan tinggi juga mampu menjadi agent of change dalam mengedukasi masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru,” tandasnya.
Sementara itu, Roesminingsih melanjutkan dengan paparan peran keluarga di era new normal yang mengharuskan para orangtua untuk paham mengenai belajar dari rumah (Learn Form Home) sekaligus menjadikan anak sebagai seseorang yang mandiri.
“Diharapkan mampu menjadi orang-orang yang produktif baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya,” ujar Roesminingsih.
Sebagai pendukung materi sebelumnya, dalam kegiatan seminar ini, Yatim Riyanto menambahkan pemaparan mengenai pentingnya peran pendidikan non formal di era new normal dan bagaimana cara mengedukasi masyarakat melalui pendidikan non formal.
Setelah semua pemateri menyampaikan pemaparannya, kegiatan berlanjut dengan diskusi antara pemateri dan peserta seminar. (Nov/ay)