15 June 2020


Unesa.ac.id, Surabaya - Informasi hoaks yang marak beredar di masyarakat pada masa pandemi Covid-19 membuat resah banyak pihak. Oleh karena itu,diperlukan profesi humas pemerintah sebagaigarda terdepan dalam menjembatani instansi pemerintahdan masyarakat sebagai komunikator publik.
Untuk menangkal informasi hoax tersebut, ada 5 strategi yang dapat dilakukan oleh Humas pemerintah. Hal itu disampaikan I Gede Alfian Septamiarsa selaku Pranata Humas, Biro Humas, dan Protokol Pemprov Jatim saat menyampaikan materi padakegiatan Communication Talk sesi 2 dengan tema “Strategi Humas Pemerintah Saat Pandemi”, yang diselenggarakan LPM-KTM & PR Apprentice Ilmu Komunikasi Unesapada Minggu (14/06) pukul 10.00 WIB melalui Google Meet.
Kelima strategi tersebut, terang Gede Alfian, pertama melakukan pemberitaan dan publikasi melalui siaran pers atau rilis, Public expose atau Advetorial, dan Update Website. Kedua, penyampaian informasi dan konten melalui media sosial seperti instagram, facebook dan twitter. Ketiga, koordinasi dengan instansi yang terkait dan media artinya membutuhkan kerjasama dengan wartawan dan instansi terkait untuk mendapatkan dan menyampaikan informasi. Keempat profesi humas pemerintah harus update perkembangan Covid-19.
Kelima, Gede menjelaskan cara menangkal hoax dan komentar negatif. “Ketika muncul berita hoaks, yang dilakukan adalah cross check ke sumber berita, setelah itu upload konfirmasi berita hoax kepada masyarakat serta konfirmasi ke WAG terkait berita hoax. Jika muncul komentar negatif, profesi humas jangan mudah terbawa perasaan di media sosial,” ungkap Gede.
Di akhir diskusi, Gede memberikan pesan kepada peserta bahwaprofesi humas harus memiliki tanggung jawab yang besar dalam menyampaikan informasi.
“Humas pemerintah punya tanggung jawab yang besar, apalagi bila terdapat suatu masalah, harus dilakukan penyelesaian dengan beberapa tahapan seperti bersikap tenang, tidak terburu-buru mengambil keputusan agar tidak adanya komentar negatif,” ujarnya. (esti/sir)