09 August 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Jawa Timur gelar rapat kerja tahunan di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kampus Lidah Wetan, pada Minggu (7/8/2022). Raker kali ini membawa spirit memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Beberapa nama penting turut hadir dalam kegiatan ini seperti Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Kadispora) Jawa Timur, Drs. Pulung Chausar, M.Pd; Wakil Ketua 1 Perwosi Jawa Timur, Dr. Rr. Iswahyu Dhaniarti DS., S.T., M.HP; Ketua Bidang Keolahragaan Dispora Jatim, Vitri Rahmawati.
Fokus pembahasan mereka yaitu terkait Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan dinamika olahraga dalam perspektif gender. Hal ini sejalan dengan visi Perwosi yaitu menciptakan perempuan-perempuan Indonesia cinta olahraga, bugar dan sejahtera.
Pada kesempatan itu, turut hadir Drs. Muhammad Purnomo, S.Pd., M.Kes., selaku Ketua Divisi Sport Science yang memaparkan bahwa rancangan DBON berdasarkan instruksi Presiden Republik Indonesia meliputi delapan poin, 1) meningkatkan prestasi olahraga nasional, 2) review total rancang ulang ekosistem olahraga nasional dan tata kelola pembinaan atlet nasional, dan 3) sinergitas pembinaan atlet daerah hingga nasional.
Kemudian, 4) pemanfaatan iptek terbaru melalui pembangunan pusat latihan berbasis science, pengembangan manajemen baru dan pemanfaatan sistem informasi serta big data analytics untuk identifikasi calon atlet berbakat dan berkualitas, 5) dukungan infrastruktur olahraga yang baik dan olahraga sebagai budaya-gaya hidup masyarakat.
Selanjutnya, 6) olahraga sebagai instrumen penting pendidikan karakter, memperkokoh jiwa patriotisme dan nasionalisme serta meningkatkan produktivitas masyarakat, 7) olahraga merupakan urusan semua (pemerintah pusat, pemerintah daerah, KONI, NOC, NPC, induk organisasi cabang olahraga dan masyarakat), dan 8) memanfaatkan peluang pengembangan industri olahraga dan pariwisata olahraga sebagai pendongkrak ekonomi nasional.
Dia berharap Perwosi di lingkup kabupaten/kota turut serta membina atlet-atlet yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Timur, khususnya atlet putri. “Prospek atlet putri saat ini sangat besar baik di level nasional maupun internasional. Perwosi juga bisa memanfaatkan big data analytics untuk mendata jumlah atlet putri penyumbang medali di daerah mana saja,” terang dosen FIO UNESA itu.
Tantangan Olahraga Rekreasi
Purnomo menambahkan, kondisi olahraga rekreasi Indonesia masih sangat rendah, terhitung hanya 24% masyarakat Indonesia yang bugar, 34% baru tercapai angka partisipasi olahraga, rata-rata masyarakat melangkah hanya 3.513 langkah per harinya. Kemudian 1 dari 4 penduduk dewasa usia 18 tahun ke atas menderita obesitas, ruang publik untuk olahraga baru tersedia di 20.138 dari 83.931 desa/kelurahan, dan pelajar yang sangat aktif berolahraga hanya 2,1% sedangkan pelajar bugar kategori baik sekali hanya 0,14%.
Dia melanjutkan, ada lima permasalahan olahraga rekreasi; 1) partisipasi masyarakat berolahraga masih rendah, 2) prasarana olahraga masih terbatas dan belum memenuhi standar, 3) database sistem informasi dan analisis big data belum dilakukan, 4) tenaga keolahragaan masih belum terpenuhi dari segi kualitas dan kuantitas, 5) dunia usaha belum optimal untuk mendukung kegiatan olahraga rekreasi.
Perlu Kolaborasi
Drs. Arif Eko Wahyudi, Analis Keolahragaan Dispora Jatim memaparkan bahwa persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas yang berolahraga di Jawa Timur semakin meningkat sebanyak 24,97%. Untuk meningkatkan angka ini perlu ada intervensi dari pemerintah daerah dan kolaborasi dengan organisasi olahraga.
Dia melanjutkan, survei kemenpora, aspek durasi berolahraga masyarakat Indonesia kurang dari 30 menit. Secara nasional angka partisipasi aktif berolahraga sebesar 32,83%. Tingkat partisipasi laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. “Tingkat kebugaran di luar Jawa lebih tinggi. Ini pekerjaan rumah kita bersama agar tingkat kebugaran semakin naik lagi ke depannya,” ujarnya.
Selanjutnya, persentase penduduk umur 5 tahun ke atas yang berolahraga menurut provinsi tiap daerah dan Jenis kelamin yaitu; 1) perkotaan lebih dominan dibandingkan pedesaan, 2) pedesaan Jatim di atas rerata nasional, 3) Laki-laki lebih dominan dibanding perempuan, 4) Laki-laki dan perempuan di bawah rerata nasional, 5) diperlukan penguatan program perempuan berolahraga di pedesaan.
Ketua Perwosi Jatim, Arumi Bachsin mengatakan bahwa prioritas ke depan yaitu meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam olahraga dan menaikan angka kebugaran masyarakat baik laki-laki maupun perempuan. “Kami berharap kolaborasi semakin kuat, program prioritas bisa terlaksana dengan baik menuju peningkatan kualitas dan prestasi olahraga nasional,” ujarnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Fionna Ayu Shabrina
Editor: @zam Alasiah*