18 December 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Peserta Disabilitas ikut meriahkan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-55 Universitas Negeri Surabaya dalam acara bertajuk Kejuaraan Atletik Downsyndrome, Minggu (15/12). Unesa bekerjasama dengan Special Olympics Indonesia (SOIna) menyelenggarakan kegiatan tahunan dalam rangka memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas intelektual untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya di bidang olahraga.
Bertempat di Gelanggang Pemuda Universitas Negeri Surabaya acara ini diikuti sebanyak 85 peserta. tidak hanya dari Surabaya peserta juga hadir dari beberapa daerah seperti Sidoarjo, Gresik, Kediri, dan Tulungagung.
Cabang olahraga yang dilombakan diantaranya lompat jauh tanpa awalan, lari 25 m, foto genik, dan bola bocci.
Firda Mustikasari, President Youth Club SoIna Pemda Jawa Timur selaku koordinator acara mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai agenda tahunan untuk mencari bakat olahraga dari para penyandang disabilitas intelektual yang belum mengikuti SOIna untuk berkompestisi dan mengembangkan kemampuannya.
Tahun ini, Kejuaraan Atletik Downsyndrome sudah memasuki tahun ke enam. Perhatian terhadap atlet downsyndrome sudah diberikan SOIna berkolaborasi dengan UNESA sejak enam tahun silam. Pada empat tahun pelaksaan, kegiatan ini mengambil konsep outdoor. Kemudian pada tahun ke lima dan enam barulah mengambil nuansa baru yaitu indoor dengan memanfaatkan fasilitas dari Universitas Negeri Surabaya.
Dr. Dwi Cahyo Kartiko, M.Kes., dosen Fakultas Ilmu Olahraga Unesa selaku ketua pelaksana mengatakan, kegiatan ini menitik beratkan pada proses kemandirian dan perilaku sosial para penyandang downsyndrome. Dengan berbagai karakter mereka masing-masing diharapkan para penyandang downsyndrome dapat bersosialisasi dengan teman-teman yang baru mereka kenal.
“Yang dititik beratkan adalah bagaimana mereka bisa mandiri, saling bersosialisasi antara satu dan yang lainnya. Peserta berasal dari berbagai daerah, tentunya dengan karakter mereka masing-masing. Dari sinilah mereka dipertemukan untuk saling bersosialisasi, bergurau, dan berkompetisi. Diawali dengan senam dan makan bersama mereka tampak antusias dan saling berinteraksi satu sama lain,” ujarnya.
Pada mulanya target peserta hanya 50 orang. Namun ternyata antusias peserta cukup tinggi hingga jumlah kuota ditambah menjadi 85 peserta. Dalam Kejuaraan Atletik Downsyndrome ini selain memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu, para peserta akan mendapatkan penghargaan medali sebagai wujud apresiasi Universitas Negeri Surabaya dan SOIna kepada para atlet penyandang disabilitas intelektual.
Faridha Martarina, Ketua Pangda Jawa Timur dalam sambutan sekaligus pembukaan mengucapkan terima kasih atas dukungan para orang tua atlet yang telah mendampingi putra putrinya untuk berkompetisi dalam kegiatan Kejuaraan Atletik Downsyndrome.
“Garda terdepan penyemangat para atlet yaitu para orang tua dan keluarga yang luar biasa. Tanpa mereka tidak mungkin para atlet akan hadir disini. Tanpa semangat dari keluarga tidak mungkin atlet akan mendapatkan pembinaan yang maksimal,” terangnya.
Faridha berharap, kerjasama antara keluarga para atlet downsyndrome dengan Special Olympics Indonesia (SOIna) sebagai wadah pembinaan para atlet dapat terjaga dengan baik agar proses pembinaan dapat dilaksanakan secara maksimal. Universitas Negeri Surabaya sebagai institusi yang menampung dan mendukung kegiatan para atlet downsyndrome diharapkan dapat terus memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan para atlet. (muf/why)