02 August 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Guru memegang peran penting dalam keberhasilan pelaksanaan pendidikan. Sebagai pendidik tentu mereka dituntut adaptif dan inovatif dalam membelajarkan siswa. Kendati demikian, masih banyak ditemukan pendidik yang menggunakan pendekatan lama dalam mengajar.
Kondisi ini ditemukan salah satu Mayang Pramesti, mahasiswa Bimbingan Konseling, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) saat melaksanakan KKN asisten mengajar di salah satu sekolah yang ada di Surabaya. Ternyata ada guru yang masih menggunakan metode lama dalam mengajar.
“Apalagi saat pengkondisian kelas, terkadang mereka masih sering menggunakan cara-cara seperti membentak siswa gitu,” ujarnya.
Menurutnya, metode mengajar yang seperti itu sudah kurang relevan untuk diterapkan kepada siswa dan rentan berdampak pada kondisi mental peserta didik. Karena pengalaman itulah, dia mengusung tema Pendidikan Berkualitas Program SDGs dalam Pilmapres UNESA 2022.
Pendidikan berkualitas meliputi pendidikan yang inklusif dan merasa serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Pendidikan berkualitas dapat dilihat dari aspek input, proses dan outputnya.
“Sebagus-bagus outputnya, kalau proses di dalamnya kurang tepat, cara mengajar guru gitu-gitu saja, gak kreatif dan sebagainya, maka hasilnya tidak akan bagus,” tuturnya.
Sudah saatnya, pendidik menggunakan cara-cara kreatif dan inovatif dalam membelajarkan siswa. Metode pembelajaran yang ‘humanis’ bisa dikedepankan. Guna mewujudkan suasana pembelajaran yang demikian. Ia mengusung Behavior Modification Training untuk melatih guru agar kreatif dan punya banyak cara baru dalam mengajar.
Nah, berkat gagasannya itu, Mayang Pramesti meraih juara 3 kategori sarjana utama Pilmapres UNESA 2022. Selain itu, tentu Mayang merupakan mahasiswa berprestasi di tingkat fakultas sehingga berhasil melaju ke tingkat universitas. Ia aktif mengembangkan diri di dalam dan luar kampus.
Setelah lulus nanti, ia ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 lewat jalur beasiswa LPDP. “Belajar itu seumur hidup. Kalau kita berhenti belajar, berarti berhenti berkembang. Saya mau jadi manusia yang bermanfaat bagi sesama,” tukasnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Riska Umami
Editor: @zam Alasiah
Foto: Dokumentasi Foto Pribadi Mayang Pramesti