09 October 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Kesenian memang harus dilestarikan dari zaman ke zaman. Ini sebagai bentuk perilaku atau sikap menghargai kesenian yang telah ada. Tidak menutup kemungkinan kesenian menjadi identitas diri dari suatu bangsa. Untuk itu sebagian elemen masyarakat gencar-gencarnya menyuarakan kepada anak muda dalam membudayakan kesenian. Melalui KKM Teater Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni Unesa, menggelar Festival Teater Pelajar Mahasiswa (FTPM) Tingkat Nasional tangkai lomba Pantomim.
Kegiatan ini dilaksanakan di Food Junction Grand Pakuwon Mall yang diikuti sebanyak 11 tim yang beranggotakan lima orang satu timnya. Perlombaan ini juga dikategorikan untuk usia 10 hingga 15 tahun.
Mengingat kesenian Pantomim di Indonesia terbilang sepi peminat dibandingkan kesenian gerak tubuh lainnya, menjadi perhatian khusus panitia untuk mendongkrak kembali seni Pantomim khusunya di Surabaya. Menurut ketua pelaksana FTPM Tangkai Lomba Pantomim, Bunga Flamboyan mengatakan eksistensi pantomim harus mulai digerakkan kembali. Selain itu memberikan edukasi dan pengetahuan terkait berbagai jenis kesenian di kalangan para pemuda serta memberikan wadah berkespresi mereka dalam mengapresiasikan bakatnya dengan mengikuti lomba Pantomim.
“Pantomim merupakan kesenian yang keeksistensinya tergusur dengan lomba gerak tubuh lainnya. Untuk itu tujuan kami menyelenggarakan kegiatan ini untuk mewadahi generasi muda ikut serta dalam melestarikan kesenian Pantomim,” ujar Bunga.
Pantomim sendiri merupakan dialog melalui olah gerak tubuh serta mimik wajah yang menggambarkan mengenai situasi tertentu dengan iringan musik. Tujuan dari Pantomim agar penonton dapat memahami jalan cerita yang diekspresikan melalui kreatifitas gerakan tubuh. (why/sh)