26 July 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Dua mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Rafaeliando Susanto dan Shelly Rahmatika Widyani tengah mempersiapkan diri untuk keberangkatan mereka ke Jerman pada awal Agustus 2022 mendatang.
Mahasiswa tersebut mendapat kesempatan belajar bahasa dan budaya (Sprache und Kultur) lewat program Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) Scholarship di dua kampus ternama Jerman selama satu bulan. Rafaeliando Susanto akan belajar di Universität Münster, sementara Shelly Rahmatika Widyani akan belajar di Technische Universität Dresden.
Rafael mengatakan bahwa sejak dulu memang memiliki minat dan keinginan yang tinggi untuk bisa belajar di negara lain, termasuk Jerman. “Salah satu harapan saya memang bisa ke Jerman. Di sana banyak alumni dan juga pengen mengenal culture budaya lain terutama kaitannya dengan pendidikan dan inovasi-inovasinya,” ucapnya kepada tim Humas UNESA kemarin (25/7/2022).
Karena keinginan itulah membuat Rafel semangat untuk meng-apply program pertukaran pelajar tersebut. Banyak syarat yang harus ia penuhi yang tentunya menguras tenaga dan pikiran. Paling menantang, katanya, saat sesi wawancara yang full menggunakan bahasa Jerman dan tidak boleh mengeluarkan satu kata bahasa Indonesia sekalipun.
“Karena sudah persiapan jauh-jauh hari, jadinya saya bisa memberikan yang terbaiklah pada sesi wawancara,” ucapnya.
Suatu keberuntungan tentunya bisa belajar dan merasakan atmosfer kampus di Jerman. Karena itu, ia akan memanfaatkan waktu belajar di kampus yang ada di wilayah Nordrhein-Westfalen, negara bagian Jerman itu dengan sebaik-baiknya.
“Saya punya target, selama di sana akan belajar banyak hal, sehingga pulang membawa bekal untuk UNESA. Setidaknya cara berpikir, cara belajar dan inovasi-inovasi pendidikan yang bisa jadi referensi kita di UNESA,” ujarnya.
Sementara itu, Shelly Rahmatika Widyani menceritakan bahwa kesempatan yang ia dapatkan tersebut merupakan buah dari kerja keras yang dia lakukan selama ini. Mahasiswa Sastra Jerman itu melanjutkan bahwa perjuangannya itu menjadi investasi masa depan. “Karena tidak ada yang bisa dilakukan untuk mewujudkan mimpi itu selain kerja keras, cerdas dan tentunya ikhlas,” tukasnya.
Sepulang dari Jerman, mahasiswa 2019 itu berencana akan sharing pengalaman di Jerman kepada mahasiswa Indonesia. Selain itu, tentu membimbing mahasiswa lain agar bisa mendapat kesempatan yang sama belajar ke negara lain. Ia membeberkan, ada sejumlah persiapan yang diperlukan di antaranya harus ada sertifikat bahasa Jerman, CV dan motivation of letter.
“Kalau pas wawancara tidak jauh dari topik diri sendiri dalam memilih negara Jerman sebagai tujuan belajar. Semoga dalam waktu yang singkat ke sana bisa menimba ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya sehingga pulang membawa bekal yang bisa jadi kontribusi. Semoga ini bisa memberikan kebanggan tersendiri bagi kami, orang tua, kampus dan negara,” harapnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Riska Umami, Dhebby Silvia Putri
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi foto Dhebby Silvia Putri