Unesa.ac.id, Surabaya - Guna menjelaskan latar belakang dan tujuan terbentuknya, sebuah organisasi hendaknya memiliki visi dan misi yang jelas. Bagaimana pun, berorganisasi adalah salah satu jembatan yang bisa memberikan kita pandangan mengenai kehidupan yang lebih nyata dalam masyarakat. Paham akan hal tersebut, Fakultas Teknik (FT) Unesa gelar Workshop Pendidikan Karakter Ormawa FT Unesa 2019. Workshop dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Memperkuat Jati Diri Keindonesiaan Berdasarkan Pilar Kebangsaan melalui Pendidikan Karakter untuk Menanggulangi Paham Radikalisme” yang digelar di Trawas, 20 s.d. 21 Juli 2019 ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada anggota Ormawa FT agar mampu menjalankan organisasinya secara visioner.
Dedy Rahman Prehanto, S.Kom., M.Kom., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni menjelaskan, untuk memberikan materi yang berbobot yang bisa dijadikan bekal dalam mewujudkan tujuan diadakannya workshop ini, maka FT menghadirkan pemateri yang ahli di bidangnya. Dua pemateri yang dihadirkan yakni, Prof. Dr. Bambang Supriyanto, M.T., dan Prof. Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd., (Rektor Unesa periode 2010 s.d. 2014).
Materi terkait “Kiat Sukses/Motivasi Belajar di Perguruan Tinggi (Akademik Dan Non-Akademik), serta Menggali Prospek dan Peluang Kerja Setelah Lulus dari Perguruan Tinggi” yang disampaikan Bambang Supriyanto di hari pertama berbicara terkait filosofi “sukses” yang harus dipahami oleh mahasiswa sebelum mencapai kesuksesan. Dalam penyampaiannya, Bambang Supriyanto menghadirkan tokoh terdahulu seperti Aristoteles, Thomas Alfa Edison, hingga Ki Hajar Dewantara yang memulai kesuksesannya dengan usaha yang tidak pernah putus hingga kesuksesan itu berhasil mereka dapatkan. Dari beberapa hal yang dijelaskan terkait cara meraih sukses, Bambang Supriyanto lebih menekankan pada 4 pilar, yakni identitas, kapasitas, fasilitas, dan integritas yang dimiliki mahasiswa itu sendiri, dimana dari ke-4 pilar tersebut nantinya akan melahirkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spriritual.
Dari pemaparan yang disampaikan Bambang Supriyanto, Dedy kemudian menyimpulkan bahwa mahasiswa yang sukses baik di masyarakat maupun di lingkungan organisasi adalah mahasiswa yang mampu memiliki kecerdasan intelektual dan mengendalikan kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual. Dalam hal ini, kecerdasan emosional dan spiritual akan memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam memanajemen emosi diri sendiri dan tidak merugikan orang lain, sedangkan kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang menghasilkan pola pikir yang sesuai logika, tepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga manusia mempunyai kemampuan analisis yang tajam.
Berbeda dengan Bambang, dalam workshop ini, Muchlas lebih menekankan pada esensi dari organisasi itu sendiri. Muchlas mengatakan tidak perlu menunggu umur jika ingin meningkatkan kualitas diri, “Sebaik-baiknya perubahan diri dimulai dari dini,” ujarnya.
Menurut Muchlas, ada beberapa hal yang harus diketahui mahasiswa dalam menjalankan sebuah organisasi. Sebut saja hal yang paling sering diremehkan, yakni menghargai pendapat orang lain. Perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi itu adalah hal yang wajar yang perlu disikapi dengan bijaksana dan dibicarakan bersama untuk menemukan kata mufakat. Hal positif lainnya dari berorganisasi adalah mengajarkan kita menjadi dewasa dalam menyikapi kejadian tidak terduga yang muncul selama kita (mahasiswa) berproses mewujudkan impian/cita-cita, sehingga kita memiliki banyak jalan menuju kesuksesan. (ay)
FT Unesa Bekali Ormawa dengan Pendidikan Karakter melalui Workshop

24 July 2019