27 December 2018


Unesa.ac.id - Surabaya, Hari ini, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Negeri Surabaya rayakan hari ulang tahunnya yang ke-19, (27/12). Acara yang mengambil tema “Optimalisasi Potensi DWP untuk Suksesnya Pembangunan Nasional” ini dibuka dengan penampilan tarian tradisional Banyuwangi “Sorote Lintang”, digelar di Auditorium lantai 11 Gedung Rektorat dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Drs. Sujarwanto, M.Pd., Ketua dan Pengurus DWP Unesa, Dra. Endah Purnomowati Nurhasan, M.P.d, Ketua, Pengurus, dan Anggota Dharma Wanita Fakultas selingkung Unesa, perwakilan dari BTN, serta dr. Mohammad Saiful Ardhi (selaku narasumber) beserta tim.
Ketua panitia pelaksana HUT DWP, Dra. Ec. Nurmika Simanullang, M.Pd., menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut terlibat dalam terselenggaranya acara ini. Sementara itu, Ny. Endah yang membacakan sambutan Ketua Umum DWP Pusat menyampaikan, sebagai organisasi kemasyarakatan yang menghimpun dan membina istri pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), DWP patut bersyukur dan berbangga karena pada usia ini telah menjadi organisasi perempuan yang besar yang telah diberi petunjuk dan kemudahan dalam menjalankan program kerja organisasi secara terstruktur. Oleh karena itu, Ketua Umum DWP Pusat mengajak para pengurus DWP seluruh tanah air untuk bersama-sama berupaya meningkatkan kualitas sebagai anggota organisasi ASN.
Sujarwanto dalam sambutannya menyampaikan, di usia yang masih muda ini, DWPdiharapkan bisa bersinergi dalam meningkatkan program-program yang rencananya tahun depan mulai digalakkan. Selain dalam perbaikan program serta sarana dan prasarana, salah satu yang tidak boleh ketinggalan adalah terkait kepedulian Unesa pada anak-anak penyandang disabilitas. Hal itu seperti pesan Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., bahwasannya kampus Unesa harus menjadi kampus yang ramah disabilitas.
Acara HUT DWP ini juga diisi dengan sosialisasi terkait “Mengenali Stroke Atau Serangan Otak, Pencegahan dan Pengobatannya” dari dr. Mohammad Saiful Ardhi yang berpraktek di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sosialisasi ini dirasa penting, pasalnya penyakit ini menyandang predikat pembunuh nomor "wahid" yang tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga mulai menyerang remaja. Tidak hanya sosialisasi, dalam HUT DWP ini juga dilakukan pemeriksaan secara kognitif untuk mendeteksi dini adanya stroke. Selain itu, ada pula penampilan tarian “Ratoh Jaroe” dari mahasiswa FE yang ditampilkan sebelum sosialisasi dimulai.
Sebelum berlanjut pada acara pemotongan tumpeng, tamu undangan dihibur dengan penampilan dari ibu-ibu anggota DWP yang menampilkan tarian Maumere/Ge Mu Fa Mi Re. Secara bersama-bersama, peserta undangan sontak berdiri dan ikut menari menambah kemeriahan acara HUT DWP yang ke-19. (ay/lus)