23 October 2018


Unesa.ac.id-Surabaya, Pendaftaran untuk melanjutkan jalur perguruan tinggi masih dibuka tahun depan. Namun banyak sekolah yang gencar untuk melakukan kunjungan ke kampus (study campus) ke beberapa perguruan tinggi. Tujuan diadakan kunjungan ini tidak lain adalah untuk menggali informasi mengenai jalur masuk, pagu maupun profil kampus tersebut.
Senin (22/10), UNESA mendapat kunjungan dari SMAN 1 Pace Nganjuk. Sebanyak 200 siswa dan 12 guru pendamping memenuhi Gedung Serba Guna Unesa Kampus Ketintang. Rombongan disambut hangat oleh jajaran Biro Akademik,Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama (BAKPK) bidang akademik, serta Wakil Dekan Bidang Akademuk Fakutlas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH), Dr. Agus Suprijono, M.Si dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik (FT), Dr. Mochamad Cholik, M.Pd.
Acara diawali oleh Sugeng Waluyo selaku Kepala Bagian Akademik BAKPK yang bertugas sebagai pembawa acara dan moderator. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Dra. Nuril Masrikah selaku perwakilan dari SMAN 1 Pace Nganjuk. Dalam sambutannya, Nuril Masrikah menjelaskan ini adalah kali pertama sekolahnya berkinjung ke Unesa. Besar harapan Nuril agar siswa didiknya bisa memperoleh info yang sebanyak-banyaknya dalam study campus kali ini
“Disamping ingin mengenal lebih dekat tentang Unesa, Sekolah kami juga ingin menjalin kerja sama dalam bidang terkait, agar anak didik kami mempunyai kesempatan lebih besar untuk bisa diterima di jalur SNMPTN maupun SBMPTN,” tuturnya.
Kemudian, acara kembali dilanjutkan dengan pemaparan profil Unesa oleh Dr. Agus Suprijono, M.Si. Di akhir paparannya, Dr. Agus juga berpesan kepada sekolah maupun para siswa untuk lebih cermat dalam mengikti proses pelaksanaan ujian masuk di perguruan tinggi. Misalnya, jangan sampai 1 prodi dipilih oleh lebih dari 2 siswa dari kelas yang sama, bahkan mengundurkan diri ketika dinyatakan lolos SNMPTN. “Selain mempersempit peluang siswa untuk bisa diterima, pengunduran diri tanpa alasan yang bisa dipertanggung jawabkan saat sudah dinyatakan diterima juga akan memperburuk citra sekolah tersebut,” papar Dr. Agus.
Dosen pendidikan Sejarah tersebut juga menghimbau agar siswa lebih hati-hati dalam memilih prodi maupun melakukan unggah sertfikat. Menurutnya, akan lebih relevan jika siswa dari latar belakang IPA memilih prodi yang berhubungan dengan Ilmu Ipa/sains, dan siswa yang berlatar belakang IPS memilih prodi yang berkaitan dengan ilmu sosial humaniora. Untuk sertifikat, Dr. Agus juga menegaskan agar mengunggah setfitikat yang terkait dengan prodi yang dituju atau sertfikat yang sudah memiliki bobot dalam penilaian masuk perguruan tinggi. “Untuk sertfikat harus ada keterangan juara, entah itu tingkat kabupaten, nasional bahkan internasional. Untuk sertfikat yang memiliki predikat sebagai ‘peserta’ mohon untuk tidak dicantumkan,” tambahnya.
Kegiatan kunjungan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Peserta maupun guru terlihat sangat antusias untuk menggali lebih dalam lagi perihal Unesa, maupun jalur masuk perguruan tinggi. (Suryo/why)