unesa.ac.id-Surabaya, Senin (13/08), Unesa mengadakan acara Konsultasi Teknis Penyelesaian Pemeriksaan Substansi Paten dan Strategi Percepatan Perolehan Paten. Acara yang dilaksanakan mulai tanggal 13 s.d. 14 Agustus ini bertempat di Hotel Ibis Style Jemursari, Surabaya. Tujuannya adalah untuk mempermudah para investor dalam mempercepat strategi perolehan paten di Unesa.
Hari pertama mediasi diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Dian Nurfitri, S.Si., selaku pemeriksa paten dari Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa Unesa telah bekerjasama dengan DJKI sebagai strategi memperoleh kebijakan dan percepatan paten di Unesa. Beliau juga menyatakan bahwa target yg dilakukan DJKI yakni; 2018 desain grafis, 2019 industri, 2020 merk, 2021 paten. Menurut Dian, DJKI memberikan waktu untuk mendidik sentra KI selama 2 tahun agar berbenah diri dan profesional. Selain itu, Unesa patut merasa bangga karena proses paten hampir selesai, hanya tinggal mengurusi mediasi dokumen-dokumen.
Sekertaris LPPM, Dr. Nining Widyah Kusnanik, S.Pd., M.Appl.Sc., menyatakan bahwa ada 31 judul karya ilmiah yang akan dipatenkan.
"Semoga paten di Unesa lebih dipercepat patennya, di Unesa masih sedikit patennya", ujarnya.
Selain itu, Nining juga berharap agar mediasi kali ini, karya ilmiah yang bagus dapat memperoleh hak patennya dan mediasi bisa diikuti dengan cermat hingga selesai. Pada akhir sambutannya, Nining selaku sekretaris LPPM resmi membuka acara mediasi HKI.
Direktur Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST), dan Rahasia Dagang Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenhumham, Dra. Dede Mia Yusanti, MLS., menyatakan bahwa tujuan perlindungan kekayaan intelektual adalah mendapatkan nilai ekonomi dari kekayaan atas benda yang dimiliki. Dede juga berpesan agar masyarakat Indonesia khususnya dosen atau tenaga pendidik bisa berinovasi lebih baik lagi, serta meningkatkan kualitas dan mutu penemuan. Hal ini akan mendorong negara Indonesia bisa berkembang lebih baik, minimal di regional ASEAN.
Pada hari ke dua, acara ini dihadiri pihak Kemenristekdikti, Dr. Sadjuga, M.Sc., serta para dosen dan mahasiswa dari beberapa fakultas, yakni FISH, FT, FIK, FBS dan FIO. Dr. Sadjuga, M.Sc., mengungkapkan bahwa Indonesia kaya dengan sumber daya alam dan memiliki posisi strategis, sehingga menjadikan Indonesia memiliki daya saing yang bagus.
Selain itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa, Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si., mengatakan bahwa acara ini juga melibatkan mahasiswa, karena tidak menutup kemungkinan jika dari penelitian mereka akan ada yang bisa dipatenkan. Selain itu, kita mencoba untuk bersinergi dengan kebijakan dari Kemenristekdikti, sehingga kedepannya Unesa bisa bersatu dengan baik bersama Kemenristekdikti. (ic/fbr/ay)
Mediasi HKI sebagai Upaya Strategi Percepatan Perolehan Paten

15 August 2018