09 September 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Badan Layanan Umum se-Indonesia pada Jumat, 9 September 2022. Rakornas ini berlangsung di Graha UNESA, Jalan Kampus Unesa, Surabaya.
Dalam forum itu, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNESA Suprapto, S.Pd., M.T menjelaskan bahwa dengan pertemuan tersebut menjadi langkah bersama agar semakin matang dalam mengelola aset BLU.
“Ini forum untuk sharing tentang pengelolaan BLU. Dalam pengelolaan aset ini kita bukan lagi saing-saingan, tetapi saling berkolaborasi. Ini menjadi persiapan menuju PTN BH. Dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 29/PMK.05/2022 tentang Penyediaan Aset BLU dengan Mekanisme Pembelian Melalui Fasilitator inilah sebagai pijakan dalam perubahan dari BLU ke PTN BH,” terangnya.
Dia memastikan, setelah jadi PTN BH, UKT mahasiswa tidak akan naik, tetapi bagaimana perguruan tinggi bisa mengelola aset untuk menaikkan income generating.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd menuturkan bahwa tata kelola lembaga itu menjadi poin utama. “Efisiensi menjadi bagian penting. Tata kelola keuangan bukan menjadi patokan utama, tetapi tata kelola kelembagaan. Sedikit bicara, banyak kerjanya,” jelasnya.
Kemenkeu: Pengembangan dan Pengelolaan Aset
Direktur Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Agung Yulianta, S.E.,M.Si menjelaskan bahwa Kemenkeu terus memberikan dukungan untuk mengembangkan dan mengelola aset BLU.
“Pak wakil rektor dua bisa mengembangkan aset-aset di luar operasional, apakah membuat jaringan di luar usaha, apakah membangun IT, itu diserahkan ke BLU terutama wakil rektor dua,” ucapnya.
Dia memberikan sejumlah arahan kepada seluruh BLU PTN dan PTAIN. Dia menekankan bahwa ketika mengatur anggaran tidak terlalu berorientasi pada keuntungan semata, tetapi harus memastikan bagaimana praktik bisnis bisa berjalan dengan sehat.
Perguruan tinggi harus membuat perencanaan kas yang baik. Kapan pendapatan itu didapat, buffer operasional berapa, dan kapan itu dieksekusi, kapan memilih investasi jangka pendek dan jangka panjang. Itu adalah keputusan keputusan pengelolaan.
Dia mengingatkan pentingnya buat skala prioritas, dahulukan pengadaan yang dibutuhkan dan yang penting. “Cara yang kedua adalah anggaran itu bukan dibagi rata dengan pengeluaran, tetapi dari jumlah anggaran itu digunakan dari prioritas kegiatan yang dibutuhkan,” terangnya.
Wakil Rektor Dua Universitas Negeri Mataram (Unram) Prof. Dr. Kurniawan, SH., M.Hum mengatakan forum ini sangat penting untuk membahas berbagai strategi pengelolaan aset di perguruan tinggi. Ini penting mengingat kampus memiliki karakteristik dan aset yang bisa dikembangkan lebih jauh.
Dengan forum ini, pihaknya bisa mengetahui aturan-aturan baru dan cara pengelolaan aset yang baik dan benar sesuai aturan. “Bagaimana aturan-aturan itu agar implementasinya di universitas tidak bikin kaget. Selain itu, agar bisa menaikkan income generating di universitas. Harapan ke depannya adalah ketika UNRAM menjadi universitas PTN BH tidak kaget lagi dan sudah memiliki persiapan yang matang,’ ucapnya.
Rakornas ini menghadirkan jajaran wakil rektor bidang umum dan keuangan PTN dan PTAIN BLU seluruh Indonesia. Sebagai pemateri diskusi yang berlangsung dua sesi yaitu dari jajaran Kemenkeu RI. Selain itu juga ada diskusi dengan pihak mitra seperti BTN dan Tim Peruri Pusat. [HUMAS UNESA]
Penulis: Riska Umami/Lukman
Editor: @zam Alasiah*