07 September 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA–Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Profesi (LP3) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Penguatan Profil Pelajar Pancasila Implementasi pada Kurikulum Merdeka” pada Selasa, 6 September 2022.
Kegiatan yang dihelat secara daring ini diikuti sekitar 900 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa dan dosen baik dalam dan luar UNESA. Dr. Agus Hariyanto, M.Kes., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNESA dalam sambutannya menyampaikan bahwa hadirnya kurikulum merdeka belajar yang diterapkan di sekolah dan perguruan tinggi menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Implementasi kurikulum merdeka terkandung upaya internalisasi nilai profil pelajar Pancasila yang bertujuan untuk menumbuhkan generasi tangguh dan adaptif. “Harapannya tentu supaya para siswa dan mahasiswa dapat belajar dan merefleksikan nilai-nilai pelajar pancasila dalam kegiatan merdeka belajar sehingga tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia,” ucapnya.
Ketua LP3 UNESA, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd., berharap melalui kegiatan ini, para mahasiswa dan dosen mampu mengembangkkan karakteristik profil pelajar Pancasila. “Apabila mindset profil pelajar Pancasila sudah tertancap dalam pikiran dan hati para mahasiswa, semua tindakan yang dilakukan pasti tidak akan jauh dari nilai-nilai Pancasila yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,” kata Bachtiar.
Narasumber, Ir. Hendarman, MSc, Ph.D, Plt Kepala Pusat Penguatan Karakter, Kemendikbudristek dan Analis Kebijakan Ahli Utama (AKAU) pada kesempatan itu memaparkan tentang “Mewujudkan Karakter Pelajar Pancasila dan Menghindari Perundungan, Kekerasan Seksual dan Intoleransi”.
Menurutnya saat ini manusia hidup di dunia yang laju perubahannya sangat cepat. Disrupsi teknologi telah berdampak di semua sektor. Lalu terjadi pula perubahan demografi, profil sosio-ekonomi dan populasi dunia.
“Berbagai tantangan telah menanti di depan dan harus dilewati. Kehilangan jati diri sangat mungkin bisa terjadi. Sehingga lewat visi yang dimiliki profil pelajar pancasila akan mewujudkan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Marilah kita menjadi manusia yang berkarakter,” ajaknya.
Suhartatik, S.Pd., M.Psi., Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Jawa Timur menyampaikan, kurikulum merdeka merupakan wujud penyempurnaan kurikulum pendidikan di Indonesia. Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran. “Kurikulum merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar,” terangnya.
Karakteristik utama yang dimiliki kurikulum merdeka mengacu pada pendekatan minat dan bakat anak atau peserta didik. Konsepnya ialah memanusiakan manusia. Tidak lagi menjadikan siswa sebagai objek melainkan menjadi subjek pembelajaran. [HUMAS UNESA]
Penulis: Muhammad Ari Rifqi Mubarok
Editor: @zam Alasiah*