26 June 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Guna membahas tema “What Is the Meaning of Meaning”, TEDx Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadirkan sejumlah pembicara dalam Talkshow Inspiratif yang diselenggarakan di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Sabtu, 25 Juni 2022.
Tema tersebut, kata penyelenggara berangkat dari keresahan dan sejuta pertanyaan yang muncul di setiap gerak-gerik kehidupan. Pertanyaan yang paling penting dan perlu dijawab bersama yaitu tentang makna hidup. “Kegiatan ini lebih ke sharing inspiratif agar kita bisa melakukan sesuatu yang bermakna atau bisa menemukan makna hidup sebenarnya,” kata Anin, salah satu panitia.
Sebagai pemateri pertama, Dosen Fakultas Ilmu Olahraga UNESA, Donny Ardi Kusuma S.Pd., M. Kes., memberi penjelasan makna hidup dari perspektif olahraga. Menurutnya, kesehatan jasmani dan rohani merupakan esensi dari olahraga. Olahraga bukan sebagai gaya hidup semata, tetapi lebih dari itu; olahraga jika tidak berlebihan bisa dikatakan sebagai kewajiban.
Olahraga merupakan cara mensyukuri dan menjaga kesehatan yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa. Sehat pangkal dari segala aktivitas, kerja bahkan ibadah sekalipun. “Bagaimana kita bisa kerja yang benar, kerja yang produktif dan berpenghasilan, sementara badan gak sehat. Kerja bagus dan banyak pendapatan pun, kalau tidak sehat ya percuma juga. Sehari-hari ke rumah sakit, berobat dan sebagainya,” ujarnya.
Kesehatan memang akan mahal ketika badan mulai tidak sehat. Karena itu, lanjutnya, selagi sehat, badan harus dirawat salah satunya dengan berolahraga. Olahraga menjadi salah satu cara pencegahan dari segala macam penyakit. “Kalau olahraga badan terasa enteng, peredaran darah lancar, otot kuat dan paling penting meminimalisir stres. Nah, stres atau beban pikiran inilah yang menjadi sumber dari segala penyakit,” bebernya.
Selain itu, olahraga juga berkaitan dengan kebermaknaan atau kesuksesan dan kebanggaan seseorang atau sebuah negara. Dalam setiap kompetisi, terdapat perjuangan dan kegigihan yang di antaranya membawa pada sebuah pencapaian prestasi. “Medali emas yang diperoleh atlet Indonesia adalah wujud semangat dan perjuangan bangsa Indonesia. Orang dari Sabang-Merauke akan bangga. Ada perasaan bangga bersama di sana. Apalagi ketika di podium medali, Mera Putih dikibarkan di sana,” tandasnya.
Pada sesi berikutnya, Ifandi Khainur Rahim, Founder Satupersen menyampaikan perihal kesehatan mental. Menurutnya, mental health tidak bisa dianggap remeh. Kesehatan mental bisa dipengaruhi berbagai faktor yang tentunya berdampak pada kepribadian dan perilaku seseorang. Setiap orang, lanjutnya, punya tingkat kerentanan mentalnya masing-masing dan itu dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya. Stres berkepanjangan juga bisa menyebabkan kerentanan mental.
“Kalau mental terganggu, akan muncul yang namanya gangguan mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri serta berbagai hal lainnya,” ujarnya. “Kalau ada masalah, sebaiknya lakukan konsultasi kepada teman, orang terdekat bahkan kepada para ahli jika itu perlu. Jangan dipendam sendiri. Nanti bisa jadi masalah yang ujungnya merepotkan diri kita sendiri dan orang lain,” sambungnya.
Selain dua pemateri di atas, talkshow tersebut juga dihadiri Azizatul Munawaroh, mahasiswa UNESA yang sharing seputar seni. Menurutnya seni selain berkaitan dengan estetika, juga memiliki nilai yang penting bagi kehidupan. Seni bisa menjadi terapi di saat stres pun bisa menjadi psikoterapi.
Kemudian juga ada Ayukta Thakur Panjabi, founder OUT Of THE BOX Education. Ia banyak sharing seputar hal-hal inspiratif seputar pendidikan dan disabilitas. Selanjutnya juga ada Vina Muliana, BUMN Career Profesional Content Creator yang memaparkan tentang sisi menarik dunia profesional lewat tema “Mengapa Kita Takut untuk Mendapatkan Hidup yang Lebih Baik”. Menurutnya, menghadapi ketakutan dapat mendatangkan keuntungan, di antaranya; a) berani dan percaya pada kemampuan diri sendiri, berani adalah kita tau dalam ketakutan tetapi tetap mampu untuk mengambil langkah. b) Fokus pada lingkaran kendali. c) Agile dan tetap waspada. [HUMAS UNESA]
Penulis: Muhammad Haikal
Editor: @zam Alasiah*