22 November 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Gebyar Rekacipta Inovasi dan Kreasi di Cito Mall Surabaya pada Sabtu, 19 November 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai karya dan inovasi fakultas selingkung UNESA kepada masyarakat.
Pameran karya ini dihadiri sejumlah pimpinan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Agus Hariyanto, M.Kes., dan jajaran lainnya.
Ada banyak inovasi yang dipamerkan dalam kesempatan itu di antaranya mesin pemecah telur dua Jalur, Auperma; mesin presto otomatis, sego goreng otomatis, mesin pengering serbaguna, mesin pembuat susu, roffee: coffee roaster, AP-Bed: Automatic Patient Bed, JCRIS: mesin kristalisasi jamu, mesin tempe 3P, Elista atau Electric Conversion Kit For Wheelchair.
Selain itu juga ada Sepeda air hybrid dengan pelampung portable, E-Fun Bike dilengkapi heart rate sensor, GAN: implementasi kecerdasan buatan generative adversarial networking dalam konsultasi desain pakaian, Smart Fashion E-Catalog solusi customer dalam memilih baju berdasarkan bentuk tubuh, Bespoke tailoring berbasis web: terobosan bisnis garmen untuk melayani pesanan custom hingga inovasi sistem informasi keuangan untuk wanita pelaku UMKM fashion dan busana pengantin Jombang putri berkerudung.
Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., menyampaikan bahwa gebyar ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan di antara karya yang dihasilkan mahasiswa dan teman-teman dosen di UNESA. Dia menambahkan, karya yang dihasilkan tersebut merupakan bagian dari kontribusi untuk mendukung kemajuan para pelaku usaha dan masyarakat.
“Produknya bagus dan kreatif. Ini namanya daya dobrak baru anak-anak muda UNESA dalam berkarya. Semoga dapat memberikan solusi dan bermanfaat bagi masyarakat. Produk inovasi lainnya akan terus dihadirkan untuk dalam program kedaireka selanjutnya sebagai penopang penting UNESA PTN BH,” ujarnya.
Rafi, mahasiswa Fakultas Teknik salah satu penggagas Electric Conversion Kit For Wheelchair atau Elista menyampaikan ide pembuatan karya tersebut berawal dari keresahannya melihat teman-teman disabilitas yang kurang bisa bergerak leluasa dan menempuh perjalanan jauh dengan kursi roda yang ada.
Karena itu, Rafi dan timnya merancang kursi roda bertenaga listrik untuk anak-anak disabilitas. “Elista ini tidak membutuhkan bahan bakar, hanya perlu listrik untuk menjadi bahan energi. Kita desain sesimple dan sedinamis mungkin sehingga aman dan nyaman digunakan teman-teman disabilitas,” paparnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Fatimatuz Zahro
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA