21 March 2023


Unesa.ac.id, SURABAYA—Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Desain, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) gelar talkshow Level Up Act VI dengan tema "Improve Your Vibrant On Videography" pada Jumat, 17 Maret 2023 di Auditorium Dr. Leo Idra Ardiana, Gedung T2, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan standar (level up) kemampuan mahasiswa program DKV serta memberdayakan mahasiswa potensial untuk memotivasi kawan sebayanya. Tahun ini, acara ini menjadi kegiatan yang wajib diikuti mahasiswa DKV angkatan 2022 yang menjadi ajang sharing dan upgrade skill sesuai dengan mata kuliah yang didapatkan.
Lebih dari 150 peserta mengikuti acara ini dengan seksama yang tidak hanya berasal dari DKV, tetapi juga dari program sejarah dan bahasa. Talkshow dibuka oleh koordinator program studi DKV Marsudi, S.Pd., M.Pd. yang pada sambutannya menyampaikan perasaan bangga dan suka cita atas terlaksananya kegiatan tersebut.
"Acara ini harus dikembangkan dan diadakan lebih sering lagi, tidak hanya tahunan. Agar nantinya bisa sharing dan membagi motivasi kepada sesama mahasiswa, baik prestasi luar maupun setingkat kegiatan MBKM. Bisa juga diadakan kegiatan talkshow Level up spesial yang menghadirkan praktisi ahli," jelasnya.
Nazid Ahsan, videographer yang juga merupakan mahasiswa desain angkatan 2021 UNESA hadir dengan membawakan materi "Bercerita Lewat Audio Visual". Nazid merupakan pemuda asal Sidoarjo yang meraih prestasi bidang videografi.
Film pendek buatannya yang berjudul Nada Perjuangan (2022) berhasil menjadi finalis pada Festival Erlangga Art Awards dengan tema sejarah dan diputar di Museum Nasional, Jakarta tahun lalu. Film tersebut menceritakan tentang perjuangan dalam pembuatan lagu Indonesia Raya dan pengakuan dunia atas kemerdekaan Indonesia.
Sejak SD, Nazid suka membuat video pendek menggunakan HP ayahnya bersama teman teman. Ketika SMP membuat channel youtube yang berisi video lucu dan ketika SMA dia mulai menjejakkan kaki pada dunia videografi ketika diajak mengerjakan proyek film bersama temannya.
Baginya, bercerita lewat audio-visual merupakan hal yang kompleks karena cukup sulit mengubah imajinasi menjadi bahasa audiovisual. Terutama, penggarapan sebuah karya audiovisual itu harus melalui aspek teknis seperti kamera, teknik, tone warna (sinematik) dan aspek non-teknis seperti narasi serta lainnya. Sebab, unsur naratif adalah nyawa dan unsur sinematik adalah fisik yang tidak dapat dipisahkan.
Lebih lanjut, Nazid menegaskan bahwa pengerjaan karya videografi tersebut perlu melakukan banyak pendalaman pada ide ataupun inspirasi yang telah ditetapkan. Bisa berangkat dari keresahan diri, lingkungan, ataupun hal tidak terduga mampu menjadi sumber inspirasi dalam proses terciptanya sebuah karya.
"Gali lebih dalam untuk menemukan sesuatu yang baru pada hal umum. Buat cerita yang menarik dengan memastikan bahwa ide tersebut relevan, memiliki sentuhan berbeda, genre umum tapi tidak klise dan jangan lupa riset dan diskusi," jelasnya.
Selain berburu prestasi, Nazid juga tidak segan untuk membagikan ilmunya pada orang lain. Ia menginisiasi pembuatan komunitas cinematography yang bernama Sindie Klub (@Sindi.Klub) yang bisa diikuti oleh mahasiswa prodi DKV untuk sharing, diskusi, belajar, dan praktek untuk membuat videografi yang baik.
"Perbanyak berdiskusi dengan ahli untuk memperdalam pengetahuan, tetapi cobalah juga untuk berdiskusi dengan orang awam. Hal tersebut bisa memperluas point of view yang bermanfaat dalam pengembangan audio-visual," imbuhnya. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab serta pemaparan mengenai rencana dari launchingnya official merchandise dari DKV UNESA yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas. []
***
Penulis: Hiline
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA