17 May 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Jajaran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Afghanistan berkunjung ke Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan disambut jajaran pimpinan ‘Kampusnya Para Juara’ itu di Ruang Rapat, Lantai 8, Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan pekan lalu (Kamis, 12 Mei 2022). Pada kesempatan itu, dua pihak mendiskusikan seputar program kerja sama ke depannya.
Dubes RI untuk Afghanistan, H.E. Dr. Arief Rachman, M.D., menyatakan bahwa sebelumnya, pada April tahun lalu, antara KBRI dengan UNESA sudah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam berbagai program di antaranya pertukaran pelajar, dosen, riset, magang dan program-program lainnya.
Ada banyak hal yang dibahas dalam pertemuan itu, di antaranya pihak KBRI mengharapkan UNESA untuk mengirim SDM baik mahasiswa maupun dosen dan bisa mencari pengalaman di sana, entah itu untuk magang, belajar maupun riset. “Kita harapkan ada penguatan kerja sama ini ke arah peningkatan kualitas penyelenggaraan Tridarma perguruan tinggi di UNESA dan di Afghanistan,” ucapnya.
“Pada pertemuan dan diskusi ringan ini kami juga jadi punya banyak informasi seputar inovasi dan transformasi belajar dan pembelajaran di UNESA selama pandemi. Semoga ini jadi penguatan kita bersama untuk pendidikan yang maju dan Indonesia yang unggul serta turut berkontribusi pada tatanan dunia global,” katanya lagi.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Suprapto, S.Pd. ,M.T menyambut baik rencana KBRI tersebut. Terkait pembelajaran di UNESA, menurutnya tidak hanya menitikberatkan pada transfer keilmuan dan penguatan keterampilan abad 21, tetapi juga penguatan karakter sesuai tujuan pendidikan Indonesia. “Jika belajar memberikan teori saja itu mudah, tetapi mahasiswa perlu adanya sentuhan didikan, karena karakter itulah bagian kesempurnaan pendidikan,” ujarnya
Ketua LP3M Unesa, Dr. H. Bachtiar Syaiful Bachri menuturkan pembelajaran daring memberikan cara pandang pembelajaran yang baru. Mahasiswa dan dosen memiliki kepekaan yang tinggi untuk belajar pada era digital. “Pembelajaran daring, jati diri guru tidak bisa digantikan dengan media apapun, terlebih dalam mendidik karakter dan sikap mahasiswa. “karena percaya diri itu bagian dari karakter, untuk itu perlu dibiasakan,” papar Dekan Fakultas Teknik, Dr. Maspiyah, M.Kes. [Humas UNESA]
Penulis: Riska Umami
Editor: @zam*