02 February 2024


Unesa.ac.id, KEDIRI—Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tidak hanya menjadi pelajar di kampus, tetapi juga agen perubahan yang aktif di masyarakat. Itulah yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Kediri (Himawari) UNESA dalam kegiatan workshop pelatihan kurikulum merdeka di SD Negeri 1 dan 2 Kepuh, Kabupaten Kediri, Jumat 12 Januari 2024.
Dengan tema "Literasi Kuat Pelajar Hebat", acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan tahunan yakni pengabdian kepada masyarakat. Tak seperti tahun sebelumnya, tahun ini pengabdian Himawari UNESA berfokus dalam memberikan penguatan dan dukungan implementasi Kurikulum Merdeka di daerah. Sebagai pemateri yaitu Dr. Octo Dendy Andriyanto, S.Pd., M.Pd yang merupakan dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA.
Irfan Bustanul Coiri, Ketua Himawari UNESA mengatakan kegiatan ini kegiatan ini tidak hanya menunjukkan semangat pembelajaran mandiri, tetapi juga kontribusi positif mereka dalam mengembangkan pendidikan. Penguatan inovasi kurikulum ini sejalan dengan implementasi yang tertaung dalam Tridharma perguruan tinggi.
"Perubahan kurikulum pastinya membawa perubahan yang signifikan, sehingga adanya kegiatan ini bisa mendorong kolaborasi antar mahasiswa dengan guru-guru dalam pembelajaran," jelasnya.
Dalam temuannya, Irfan menyebut kegiatan pembelajaran pada beberapa sekolah tersebut masih tergolong tradisional sehingga penerapan kurikulum terbaru belum maksimal. Kondisi ini menciptakan hambatan bagi penerapan kurikulum terbaru yang seharusnya menjadi landasan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan masa depan.
Ia mengemukakan bahwa kecenderungan pembelajaran yang bersifat tradisional seringkali ditandai oleh penggunaan metode pengajaran konvensional, kurangnya pemanfaatan teknologi dalam proses belajar-mengajar, dan minimnya inovasi dalam penyampaian materi. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran dan kesesuaian dengan perkembangan zaman.
"Pengajaran konvensional ini masih dominan ceramah, satu arah, dan berpusat pada guru. Sehingga tidak tercipta kemistri aktif yang seharusnya ada di kurikulum merdeka," bebernya.
Dalam kegiatannya, Himawari UNESA juga menjelaskan beberapa hal transformasi pendekatan pembelajaran menuju model yang lebih progresif dan interaktif. Penerapan teknologi pendidikan perlu ditekankan, seperti penggunaan platform daring dan aplikasi pembelajaran inovatif yang dianggap sebagai solusi potensial untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Selaku Kepala SDN 1 Kepuh, Dwi Etika Sari memberi apresiasi kegiatan tersebut. Ia mengungkap kegiatan ini penting dalam pengembangan SDM yang melek teknologi dan inovasi karena menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih modern dan relevan.
Dengan memanfaatkan teknologi, siswa dapat terlibat lebih aktif dan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang lebih beragam. Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan kreativitas dan tanggung jawab sosial mahasiswa, tetapi juga menjadi dorongan penting bagi perubahan positif dalam dunia pendidikan di Indonesia. []
***
Reporter: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Himawari UNESA