22 February 2024


Unesa.ac.id., SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Auditorium Lantai 11 Gedung Rektorat Kampus 2 Lidah Wetan, pada Rabu, 21 Februari 2024. Kegiatan ini dihadiri Yayat Hendayana, S.S., M.Si., Ketua Tim Kerja Sama dan Humas Ditjen Dikristek, dan Firman Hidayat, S.S., M.Si. selaku Subkoordinator Kerja Sama Ditjen Diktiristek.
Wakil Rektor Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd., pada kesempatan itu menyampaikan bahwa UNESA memiliki potensi sumber daya yang luar biasa yang secara umum telah memiliki berbagai kerja sama dari berbagai jenis lembaga yang dipersyaratkan sebagai mitra untuk lolos Indikator Kinerja Utama (IKU) enam.
Lembaga-lembaga itu berada di dalam dan luar negeri di antaranya instansi pemerintah, pendidikan, dunia usaha, dunia industri, dan bidang lain, sebagai bentuk komitmen untuk saling dan selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sama dalam bidang pendidikan, sumber daya, dan sumber daya manusia dalam rangka penguatan kerjasama.
Dia menekankan, UNESA harus terus berbenah, berinovasi, dan bekerja sama dalam mewujudkan kampus mandiri untuk menunjang pelaksanaan kampus merdeka dan tercapainya IKU khususnya pada indikator utama kinerja ke-6 sesuai dengan Kepmendikbudristek RI Nomor 210/M/2023 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Kemendikbudristek.
Melalui kegiatan FGD ini dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) itu berharap mendapat insight bagi para pimpinan fakultas dan memunculkan sinergi-sinergi serta strategi-strategi kerja sama bagi UNESA khususnya dalam bidang kerja sama serta implementasinya dalam lingkup prodi.
Yayat Hendayana menyampaikan bahwa sasaran kegiatan IKU UNESA masih sama yaitu bagaimana strategi peningkatan kualitas kurikulum dan pembelajaran. Tiga tahun terakhir persentase UNESA di liga IKU PTN-BLU sangat melesat. Tidak heran jika di tahun 2022 UNESA menjadi yang terbaik di kelasnya.
"Kami sudah bicara dengan Pak Rektor bahwa UNESA nanti bisa jadi percontohan PTN-BH baru yang sanggup bersaing dengan PTN-BH lama," ucapnya.
Berdasarkan Kepmendikbudristek RI Nomor 210/M/2023, ada tiga sasaran IKU yaitu kualitas lulusan (IKU 1 dan 2), kualitas dosen (IKU 3, 4, dan 5), kualitas kurikulum dan pembelajaran (IKU 6, 7, dan 8). Yayat menyampaikan adanya perubahan sedikit pada IKU 6. Dia berharap agar pimpinan UNESA bisa menjalankan kebijakan baru Kemendikbudristek dengan baik.
Pada kesempatan yang sama, Firman Hidayat menyampaikan kebijakan dan juknis ini ditandatangani bulan Juli artinya memang untuk IKU 2023 akan menggunakan kepmen ini sebagai dasar hukumnya. Perbedaan yang signifikan IKU sekarang dari sebelumnya yaitu terkait objek untuk pengukuran indikator.
"IKU perguruan tinggi baik negeri maupun swasta ini nanti akan bisa diakses secara bebas oleh publik, jadi calon mahasiswa bisa melihat perguruan tinggi mana saja yang pencapaiannya sesuai dengan pilihan mereka," ucap Firman.
Dia menyampaikan bahwa untuk masuk tiga besar liga PTN-BH, UNESA harus top 20%. Firman berharap UNESA bisa menaikkan serta mempertahankan target yang sudah ada. Masih ada waktu untuk melakukan adendum untuk kerja sama yang sudah terlanjur dilakukan.
Di akhir acara, Prof. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D., Direktur Teknologi, Informasi, Komunikasi dan Kerja Sama sekaligus pemandu kegiatan berharap dengan adanya FGD di tahun 2024 ini, sudah tidak ada lagi kesalahpahaman dalam menjalani kerja sama baik di tingkat universitas, fakultas maupun prodi.
"Kita upayakan bersama agar kerja sama yang dilakukan tidak hanya banyak dengan mitra dalam dan luar negeri, tetapi juga kualitas dan dampak dari kerja sama tersebut," ucapnya. Dalam kegiatan yang dihadiri jajaran wakil rektor, direktur, dekan-wakil dekan, dan koorprodi selingkung UNESA ini juga diberikan apresiasi kepada lembaga; fakultas-prodi berprestasi. []
***
Reporter: Salsabila Condro Wati
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas