21 March 2024


Direktur Sumber Daya Diktiristek, Kemendikbudristek RI berbicara seputar penguatan SDM PTN-BH di hadapan jajaran pimpinan universitas, fakultas, direktorat, hingga prodi selingkung UNESA.
Unesa.ac.id-SURABAYA—Sumber daya manusia atau SDM memegang peran penting bagi kemajuan organisasi atau lembaga. Karena itulah, berbagai langkah strategis dilakukan kampus berjargon ‘Satu Langkah di Depan’ untuk memperkuat SDM, salah satunya melalui Focus Group Discussion (FGD) di Auditorium Lantai 11, Rektorat Kampus 2 Lidah Wetan pada Kamis, 21 Maret 2024.
Dalam kegiatan yang bertajuk "Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Menyongsong Indonesia Emas 2025" itu dihadiri narasumber, Dr. Sofwan Effendi, M.Ed., Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Sebagai moderator, Direktur Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Profesi (LPSP), Dr. Martadi, M.Sn., membuka FGD dengan menekankan peran penting SDM sebagai kunci kemajuan organisasi. Terdapat 4 faktor penentu keberhasilan suatu institusi yaitu inovasi sebanyak 45 persen, networking 25 persen, teknologi 20 persen, dan modal 20 persen.
“Nah, inovasi, networking dan teknologi itu mencakup tentang SDM, itu penting, penelitian di Amerika saja menunjukkan bahwa 65 persen kunci pendidikan terdapat di SDM-nya. Sebagai PTN-BH, UNESA harus terus melakukan transformasi, meningkatkan kualitas SDM dan inovasi,” ucapnya.
Seluruh jajaran pimpinan UNESA foto bersama Direktur SDM Diktiristek dalam FGD tentang SDM PTN-BH
Pada sesi diskusi, Sofwan Effendi menyampaikan bahwa transformasi merupakan urat nadi perguruan tinggi. Hal itulah yang juga diupayakan di tingkat kementerian lewat berbagai program dan regulasi yang dihasilkan selama ini.
Dia menambahkan, terkait tata kelola dosen di perguruan tinggi di Indonesia tidak lepas dari tiga faktor keterikatan dosen dengan kementerian atau pemerintah, dan perguruan tinggi dengan kementerian atau pemerintah. Sehingga, penentu karir dosen bukan rektor, tetapi Diktiristek.
Karena itulah, secara kelembagaan di tingkat Diktiristek terus melakukan terobosan untuk memperkuat mutu SDM perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, juga ditentukan perguruan tinggi lewat transformasi yang dilakukan di tingkat universitas hingga fakultas bahkan prodi.
"Regulasi bagi perguruan tinggi sangat penting dalam memastikan bahwa institusi pendidikan tersebut dapat beroperasi secara efektif, efisien, dan bertanggung jawab dan regulasi membantu memastikan bahwa standar pendidikan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi sesuai dengan standar nasional kementerian,” ujarnya.
Regulasi tersebut terdiri dari pengaturan sistem perguruan tinggi, pengaturan institusi, pengaturan SDM dan pengaturan dosen. Ada tiga darma bagi para dosen di perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian.
"Setiap program studi, dapat memilih darma mana yang lebih diperlukan untuk program studi, sehingga jumlah dosennya bisa ditingkatkan sesuai dengan darma yang dibutuhkan,” terangnya dalam acara yang dihadiri Majelis Wali Amanat (MWA), rektor beserta jajaran wakil rektor, direktorat, dekan-wakil dekan, dan koorprodi selingkung UNESA. [*]
***
Reporter: Lina Lubabatul Karimah (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim Humas