02 April 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA–Dalam menguatkan spiritualitas jelang bulan suci Ramadhan, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan pengajian yang dihadiri KH. Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar), Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso-Kediri, pada Kamis malam, 31 Maret 2022 di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Ketua Panitian, Prof. Dr. M. Turhan Yani, MA., menyampaikan, kendati pandemi belum berakhir, tetapi spirit dalam beribadah dan bekerja tetap terjaga. “Dengan hadirnya kiai muda dan intelektual umat Islam Indonesia dia berharap dapat menguatkan religiusitas dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT serta berdampak terhadap prestasi dan inovasi di UNESA.
“Apalagi jelang bulan berkah ini, diharapkan kita siap tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. Baik itu ibadah wajib dan sunah, maupun ibadah sosial. Kerja kita niatkan ibadah, sehingga makin berkah dan makin berprestasi,” ujarnya.
Ramadhan Tanpa Kebencian
Pada kesempatan itu, Gus Kautsar mengingatkan kembali akan pentingnya menyambut bulan suci Ramadhan dengan perasaan senang dan gembira. Sebagaimana kesepakatan para ulama, jelang bulan puasa memang harus ada persiapan, di antaranya meniadakan rasa benci terhadap orang lain.
Sebagian besar Al-Qur’an berisi tentang kisah-kisah masa lalu yang bisa menjadi pelajaran hidup umat saat ini dan tentang bagaimana cara manusia hidup bersosial, berdampingan dengan orang lain. “Jangan sampai kita merasa dekat dengan Allah SWT, tetapi tidak membangun kasih sayang dan kepedulian kepada orang lain,” tekannya.
Orang Islam adalah yang benar-benar mampu menjaga tangan lisannya sehingga tidak mencelakai orang lain atau melukai perasaan orang lain. Sikap yang diajarkan Islam agar pemeluknya membawa kenyamanan bagi orang-orang di sekitarnya. Pahala, lanjutnya, tidak hanya didapatkan lewat ibadah wajib dan sunah, tetapi juga lewat menjaga lisan dan sikap dari menyakiti orang lain.
Toleransi
Sikap itu tidak hanya untuk sesama muslim, tetapi juga berlaku kepada umat agama lain. Toleransi perlu terus ditumbuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.” Kehadiran kita harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang lain, tidak memaksakan apapun atas nama apapun, termasuk agama,” terangnya.
Gus Kautsar juga menyampaikan pentingnya beribadah dan terus meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Ibadah wajib dan sunah ditingkatkan kualitasnya, termasuk ibadah sosial atau cara berhubungan dengan sesama manusia. Dia berpesan, agar menjadikan aktivitas dan pekerjaan sebagai bagian dari ibadah.
“Semoga UNESA ke depannya semakin baik, semakin maju, semakin memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Prestasinya makin lebih banyak lagi, karya-karyanya lebih melimpah lagi sebagai bagian dari pengabdian kepada bangsa dan negara,” harapnya.
Pada kesempatan itu, ada pembicaraan antara Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., dengan Gus Kautsar tentang rencana membangun sinergi antara UNESA dengan para santri atau pondok pesantren. Gus Kautsar menyabut baik pembicaraan tersebut dan berharap segera terealisasi. “Pak Rektor menawarkan banyak tadi, jadi mungkin awal-awal kami ada rencana up grade sisi kebahasaan para santri, saya pilih dua saja dulu, bahasa Inggris dan Mandarin,” ucapnya. [Humas UNESA]
Penulis: Saputra
Editor: @zam*