01 February 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA-Rizka Septiawati, mahasiswi S-1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) memperpanjang daftar prestasi mahasiswa UNESA. Perempuan yang biasa disapa Rizka itu kaluar sebagai juara pertama dalam Lomba Video Bicara Pajak (BIJAK) yang diadakan Pajak.com pada 15 September–31 Oktober 2021 lalu.
Lomba tersebut bertema “Jenis-jenis Pajak dalam Kehidupan Sehari-hari” yang diikuti sekitar 150 peserta dari kalangan pelajar SMA/SMK/MA sederajat dan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Tujuan kegiatan tersebut yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa mengenai perpajakan dan memahami jenis-jenis pajak dalam kehidupan sehari-hari. Adapun aspek yang dinilai meliputi konten, visual dan kreativitas.
Dalam kompetisi itu, Rizka mengusung video bertema ‘Contoh Pajak Daerah’ dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam videonya, Rizka menjelaskan tentang contoh pajak daerah di antaranya pajak restoran.
Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan restoran. Pajak restoran ini dikenakan terhadap pelayanan yang disediakan restoran meliputi penjualan makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat maupun di tempat lainnya.
Selain itu, video tersebut juga menjelaskan bahwa pajak tersebut hanya menyasar penjualan dari restoran yang nilai penjualannya melebihi batas tertentu yang ketentuannya bisa bervariasi di setiap daerah.
Sebelum itu, Rizka juga mengoleksi trofi juara di antaranya juara 3 Sociopreneurship yang diselenggarakan FISIP UINSA 2021, juara 3 National Video Competition yang diselenggarakan Galeri Investasi FEB UNESA 2021, dan juara 3 Lomba Fotografi Dekan Cup yg diadakan BEM FEB UNESA 2020.
Deretan prestasi memang harus ‘dibayar’ dengan tekad dan perjuangan yang kadang melelahkan. Di balik banyak trofi prestasinya, Rizka mengaku sempah gagal beberapa kali. Dari situ dia terus bangkit, berlatih dan berinovasi sampai akhirnya berbuah manis.
“Rajin, tekun, pantang menyerah dan terus berlatih, itulah yang saya lakukan. Guna memotivasi diri dan meningkatkan skill, saya terus memacu diri untuk mengikuti perlombaan minimal satu kali dalam satu bulan,” tuturnya.
Baginya, tidak ada kata berhenti untuk belajar dan mengembangkan diri. Belajar itu seumur hidup. Berkarya merupakan bagian dari mengembangkan diri. Dia berharap, upaya dan pencapaiannya bisa menjadi motivasi baginya dan orang lain.
“Tugas kita hanya belajar dan berdoa sampai kita benar-benar mengetahui batas maksimal dari usaha dan menikmati manisnya ikhtiar. Jika gagal, bangkit dan berusaha lagi, tetap bersabar dan barengi dengan doa dan dukungan orang tua,” terang mahasiswi angkatan 2019 itu. [Humas UNESA]
Reporter: Wulida
Editor: @zam*
Foto: Rumah Para Juara, @Official Unesa