26 December 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-Guna menjawab kebutuhan kendaraan masa depan, dosen Fakultas Teknik UNESA hadirkan inovasi kendaraan listrik yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas. Kendaraan ramah lingkungan dan ramah disabilitas tersebut akan dijadikan HKI dan merupakan hadiah akhir tahun untuk UNESA dan bangsa Indonesia.
Ir. Achmad Imam Agung, M.Pd., ketua tim inovasi menyatakan bahwa sepeda motor yang diberi nama Motor UNESA Kece itu memang dirancang untuk pengendara disabilitas dengan spesifikasi sebagai berikut; kecepatan 60 km perjam. Jarak tempuh yaitu 80 km dengan kecepatan 3.500-7.000 rpm dan kekuatan 100-150W. Selain itu, berdasarkan hasil uji lapangan, motor tersebut memiliki jalan tempuh 146km. Punya lampu LED dan memiliki dua roda tambahan di belakang.
Agar pengendara disabilitas nyaman, struktur roda belakang didesain dengan sistem independent dan tidak terhubung dengan rangkaian motor utama. “Pada saat satu roda menggantung, roda yang lain tetap masih bisa bergerak. Penggeraknya ada di roda bagian tengah,” jelasnya.
Dosen Pendidikan Teknik Elektro itu melanjutkan, kendaraan inovasi mereka itu memiliki kelebihan lain, yaitu waktu pengecasan terbilang efisien, yaitu hanya 3 jam saja dan bisa dipakai untuk menempuh jarak 80 km. Jarak tempuh tersebut bisa naik sampai 160 km dengan sistem recycle energy atau daur ulang energi. Recycle energy maksudnya memanfaatkan putaran roda untuk memutar generator yang bisa digunakan untuk mengecas motor. “Jadi setiap putaran roda kendaraan bisa menghasilkan daya listrik,” terangnya.
Ide kendaraan listrik tersebut, ternyata bermula dari hasil diskusi dengan beberapa pihak. Awalnya berencana hanya mendesain kendaraan listrik untuk operasional Satpol PP baik motor maupun mobil berdasarkan permintaan pemprov. Kemudian pimpinan UNESA meminta agar dibuatkan kendaraan listrik juga, tetapi untuk penyandang disabilitas. “Dari situ kami rancang dan inilah hasilnya,” ucapnya sambil menujuk motor di sampingnya.
Dalam pengembangannya, Motor UNESA Kece itu melalui beberapa tahapan. 1) Preliminary Field Testing atau uji coba lapangan awal, 2) Main Product Revision atau merivisi hasil uji coba, 3) Main Field Testing atau uji coba lapangan, 4) Operational product revision atau revisi hasil uji lapangan, 5) Operational field testing atau uji kelayakan dan 6) Final Product Revision atau revisi produk akhir.
Awalnya dia dan timnya berniat untuk merancang khusus disabilitas. Namun, belakangan, mereka mendesainnya dengan mode multifungsi. Satu sisi bisa digunakan penyandang disabilitas dan bisa dipakai pengendara nondisabilitas. “Kalau mau dipakai nondisabilitas, rodanya tinggal dicopot dan dipasang sesuai kebutuhan, ini kita maksudkan agar jangkauan penggunaan motor bisa lebih luas,” ujarnya.
Karena keseluruhan ide dan rancangan kendaraan tersebut murni dari UNESA, mereka akan mengajukan sebagai HKI. Dia berharap, motor tersebut bisa menjadi transportasi alternatif ramah lingkungan dan ramah disabilitas yang digunakan di Indonesia.
Sementara itu, Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengapresiasi inovasi tersebut. Ia menyatakan bahwa motor itu akan disumbangkan kepada yayasan atau kepada yang membutuhkan. “Kami sudah koordinasikan dengan Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa, red),” ujarnya saat acara Puncak Dies Natalis ke-57 UNESA.
Pihaknya bersama tim inovasi motor listrik akan mengupayakan agar bisa bekerja sama dengan industri sehingga bisa diproduksi secara masal dan menjadi kendaraan alternatif masyarakat. “Ini keren nih, karena ke depan, kendaraan yang menggunakan BBM sudah mulai dikurangi, selain sumber energi fosil menipis juga risiko terhadap lingkungan juga tinggi, motor listrik adalah kendaraan masa depan,” tandasnya.
Adapun tim dosen yang tergabung dalam perancangan motor tersebut yaitu; Ir. Achmad Imam Agung., M.Pd., Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd., Muamar Zainul Arif, S.Pd, M.Pd., Arif Widodo, S.T., M.Sc., Yuli Sutoto Nugroho, S.Pd., M.Pd., dan Yoga S. Dalam pengerjaannya, mereka juga dibantu beberapa praktisi yang ahli di bidangnya. #InovasiUNESA #UNESASatuLangkahDiDepan [Humas UNESA]
Reporter: Hasna
Editor: @zam*