04 November 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA_Dosen UNESA memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental kepada masyarakat di Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam berolahraga dan merupakan bagian dari upaya UNESA dalam mendukung program Jatim Seger (senang bergerak) yang digagas Gubernur Jawa Timur.
M Farid Ilhamuddin, ketua tim pelaksana mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat 15 Oktober 2021 lalu di Balai Desa Kedungsari yang dihadiri seluruh elemen masyarakat dan jajaran karang taruna setempat. “Kegiatan ini kami kemas dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan, ada penyampaian materi dan ada diskusi bersama,” ujarnya pada Rabu, 03 November 2021.
Menurutnya, selama ini, masih banyak masyarakat yang abai terhadap kesehatan mental. Padahal, kesehatan mental merupakan kunci kesehatan fisik. Mental yang kurang bagus bisa memicu munculnya berbagai macam penyakit seperti stroke, diabetes hingga penyakit jantung. Masalah kesehatan mental, lanjutnya, bisa dalam bentuk depresi, skizofrenia, kecemasan, bahkan susah tidur pun termasuk gangguan mental.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya gangguan mental seseorang, yaitu bisa karena faktor biologis seperti ada bawaan dari orang tua dan bisa karena gangguan fungsi otak. Selain itu, juga disebabkan karena faktor psikologis seperti trauma masa lalu, bisa karena terpaan hidup yang sulit dan sebagainya. “Faktor gaya hidup juga jadi pemicu. Apalagi selama pandemi, kita tentu banyak stress dan tekanan jadi rawan gangguan mental,” ujarnya.
Agar terhindar dari gangguan mental, ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat, yaitu; 1) Berpartisipasi dan aktif dalam organisasi masyarakat, 2) Rajin olahraga bisa dalam bentuk aktivitas fisik atau senam rutin. Perangkat kelurahan bisa mengadakan lomba-lomba olahraga atau program senam bersama tingkat kelurahan atau RT/RW. 3) Mengurangi kebiasaan merokok dan kurangi minum-minuman beralkohol. 4) Jauhi penggunaan obat-obatan terlarang. 5) Saling silaturahmi dan bersosialisasi serta menjaga hubungan baik dengan sesama anggota masyarakat.
Kepala Desa Kedungsari, Hermawan menyatakan, masyarakat Kedungsari, dulu sering berkegiatan olahraga rutin, ada lomba bola voli dan sebagainya. Namun, belakangan ini, karena pandemi juga, kegiatan olahraga itu fakum. Menurutnya, dengan mengaktifkan masyarakat lewat kegiatan-kegiatan positif seperti turnamen olahraga tingkat kelurahan selain bisa meningkatkan aktivitas fisik, juga bisa meningkatkan imun masyarakat.
“Ada dampak ekonomi juga kan kalau ada lomba, masyarakat bisa berjualan. Namun, itu hanya bonus, prioritas kita sebenarnya masyarakat yang aktif dan sehat serta sejahtera,” tutur Fandani, Ketua Karang Taruna Kedungsari. Dia berharap dengan adanya pendidikan kesehatan mental dari UNESA itu bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat baik mental maupun fisik. Selain itu, kegiatan-kegiatan seperti olahraga bersama bisa kembali hidup dan mewarnai desa Kedungsari.
Kegiatan tersebut, merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen UNESA yang terdiri dari Muhammad Farid Ilhamuddin, Dra. Titin Indah Pratiwi, M.Pd., Dr. Retno Tri Hariastuti, M.Pd., Kons., dan Bambang Dibyo Wiyono, S.Pd., M.Pd. serta dibantu oleh beberapa mahasiswa dan alumni. Acara itu ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan bola voli dan net voli sebagai stimulus agar warga menjadi semangat untuk melakukan kegiatan olahraga voli. [Humas UNESA]