04 October 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-UNESA Career Center (UCC) mengadakan Career Fair 2021 secara virtual dengan tema ‘Reach Your Brilliant Career’ pada Senin (04/10/2021). Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sekaligus Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hadir sebagai keynote speaker. Adapun sebagai pemateri yaitu Edi Priyanto, S.KM., MM., Direktur SDM PT Pelindo III dan Ravi K Menon, Chief of Programs Orbit Future Academy.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNESA Dr. Agus Hariyanto, M.Kes., menyatakan bahwa kegiatan itu merupakan wujud dari keinginan UNESA dalam mendorong sinergisitas antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri. Mencapai karir yang gemilang adalah cita-cita semua lulusan perguruan tinggi. Untuk sampai ke sana, diperlukan kerja keras, keuletan, dan ketangguhan.
Kolaborasi jadi Kunci
Selain kompetensi, lanjutnya, juga harus memahami tantangan dan bisa berkolaborasi dengan banyak pihak dalam menciptakan peluang dan menjawab peluang tersebut secara kreatif dan inovatif. “Semoga kegiatan tersebut dapat menciptakan atmosfer baru untuk membuka wawasan calon lulusan dan alumni UNESA sehingga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Edi Priyanto mengawali materinya dengan pertanyaan; bagaimana kita menjalani hidup ini? Menurutnya, dalam menyikapi hidup, jangan terlalu menghawatirkan masa depan, sebab itu bisa jadi beban. “Dibiarkan saja, asalkan kita fokus melakukan ikhtiar, itu yang terpenting,” tandasnya.
Berani Tatap Masa Depan (Optimisme)
Dalam memasuki dunia kerja, sebisa mungkin dengan sikap optimisme. Bagaimana itu bisa dilakukan? Pertama, anggaplah bekerja atau aktivitas sebagai bagian dari ibadah dan untuk membawa manfaat bagi orang lain dengan memberikan solusi yang terbaik. Kedua, siap adaptasi dan selalu mempersiapkan diri terhadap berbagai perubahan dan distrupsi. Abad ini menuntut keseimbangan antara kompetensi dan karakter.
Dia juga membeberkan apa saja yang bisa dilakukan pada usia 20-an. 1) pahami kalau waktu untuk belajar dan mengembangkan diri, 2) bertemu banyak orang atau bangun jaringan, 3) tidak takut mencoba hal atau hobi baru, 4) sabar dan tidak terlalu stress, 5) belajar banyak, 6) bangun skillset yang relavan, 7) melakukan perbaikan diri terus menerus, 8) pelajari diri sendiri, dan 9) temukan apa yang dikuasai.
Terus Belajar dan Mengembangkan Diri
Selain itu, juga perlu, 1) membangun kebiasaan dan rutinitas yang baik, 2) gagal lebih awal, 3) jangan biarkan opini orang jadi penghambat, 4) semangat bekerja, 5) atur keuangan, 6) berpergian sebanyak mungkin, 7) mencari arti sukses versi diri sendiri, 8) bekerjalah demi belajar, 9) suka membaca, 10) ikuti mentor atau guru maupun penasehat.
Ravi K Menon pada kesempatan itu mula-mula menjelaskan, PT Orbit Ventura Indonesia yang didirikan pada 2016 dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui inovasi, edukasi, dan pelatihan keterampilan. Orbit merupakan salah satu peninggalan alm. Dr. Hasri Ainun Habibie dan Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie.
Jutaan Pekerjaan Hilang, Jutaan Peluang Muncul
Ia memaparkan data, populasi penduduk Indonesia saat ini ada sekitar 261,12 juta orang. Dari jumlah itu, yang memiliki rekening bank sekitar 48,9 persen. Aktif di media sosial ada 130 juta orang. Pengguna internet Indonesia mencapai 143,2 juta, dan sebanyak 415,7 juta nomor ponsel. Data itu satu sisi menjadi peluang, tetapi juga menjadi tantangan jika ditidak dikelola dengan baik.
Dalam perkembangan saat ini, kata Ravi, akan banyak pekerjaan akan tergantikan oleh mesin atau robot. Dampaknya banyak yang akan kehilangan pekerjaan dan berimbas pada pengangguran. “Kita harus sadar bahwa kecerdasan buatan (AI) sudah memasuki hampir di seluruh sektor pekerjaan yang kita incar-incar, seperti bisnis, kesehatan, automotif, dan lainnya,” terangnya. “Meski AI menguasai, tetapi peran manusia sepenuhnya tidak bisa tergantikan,” tandasnya lagi.
Kuasai Skill Abad 21
Dengan kondisi itu, ia menyarankan agar anak-anak muda berani masuk dan mengenal dunia atau bidang kecerdasan buatan. Ia menganalisa, dalam dunia AI, pada 2030 nanti ada sekitar 2,5 juta pekerjaan baru. Namun, di luar itu aka nada sekitar 13,3 juta pekerjaan yang beresiko tergantikan mesin. “Melihat tantangan ini, kita jangan takut, justru harus berani; berani belajar dan mengembangkan diri atau menyesuaikan diri sesuai tuntutan zaman,” ujarnya. “Teruslah belajar apa yang dibutuh ke depan dan berikhtiar untuk masa depan yang lebih baik,” pesannya.
Atas terselenggaranya acara tersebut, Ketua UCC Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom menyampaikan terima kasih kepada seluruh narasumber dan peserta yang ikut berpartisipasi. Ia berharap, acara tersebut membantu mahasiswa dan lulusan UNESA sehingga lebih optimistik dan berani menentukan nasip masa depan yang lebih baik. Acara tersebut dihadiri jajaran pimpinan UNESA, jajaran UCC dan lebih dari 700 peserta dari berbagai daerah. [Madina/zam]