27 September 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-Sebanyak 759 peserta baik dari dalam maupun dari luar negeri terlibat dalam Webinar Internasional yang digelar HMJ PG PAUD UNESA pada Sabtu, 25 September 2021. Acara tersebut mengusung tema “Pendidikan Antar Budaya di Era Pandemi: Resiliensi Pemuda dalam Berinovasi untuk Mencapai Rekognisi Internasional dan SDGs”.
Nurul Khotimah, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan PG PAUD mengatakan bahwa total peserta yang hadir adalah 759 orang. Dari luar negeri yaitu 16 peserta dari Kamboja, 27 peserta dari Filipina, 3 peserta dari Jerman, dan 1 peserta dari Swiss. Ia mengatakan bahwa, webinar tersebut merupakan upaya aktif perguruan tinggi untuk mendukung Indonesia dalam menghadapi dampak Covid-19 di tengah masyarakat lewat maksimalisasi peran pemuda. “Pemuda kita orang-orang yang kreatif dan itu bisa diajak untuk berkontribusi membantu masyarakat,” ujarnya.
Saat membuka kegiatan, Dr. Sujarwanto, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama berharap webinar tersebut dapat menjadi wadah untuk mengenali dan menggali potensi pemuda dan mahasiswa sehingga bisa berperan aktif dalam membangun dan memajukan bangsa Indonesia lewat peran-peran strategis dan inovasi-inovasinya.
Webinar tersebut menghadirkan tiga narasumber. Pemateri pertama yakni Raju Sahrial I, S,Kep., CEC., yang merupakan 1st Runner Up Putera Pendidikan Indonesia 2020. Pada kesempatan itu ia menyampaikan tentang SDGs dan karakretistik anak muda serta bagaimana menyukseskan SDGs. Menurutnya, pemuda mempunyai peran penting dalam pembangunan bangsa. Sekarang, pemuda menjadi kekuatan ekonomi dan tulang punggung pembangunan negara. “Sesuai dengan prinsip inklusivitas SDGs bahwa tidak ada satupun yang tertinggal (no one left behind), pemuda menjadi bagian dalam target pencapaian SDGs,” tukasnya.
Kemudian pemateri kedua adalah Dr. Ith Vuthy R. M.Sc. M.A. Ia mengatakan bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) merupakan ‘panggilan mendesak’ untuk semua negara dalam kemitraan global. Dalam pengentasan kemiskinan dan kemelaratan lainnya antar negara harus berjalan beriringan dengan berbagai strategi yang meningkatkan kesehatan dan pendidikan, mengurangi ketimpangan, dan memacu pertumbuhan ekonomi sembari mengatasi perubahan iklim dan bekerja untuk melestarikan laut dan hutan.
Sementara itu, pemateri ketiga yakni Dr. Mercy Karuniah Jesuvadian menyampaikan materi tentang ketahanan keluarga dalam mendampingi anak era pandemi Covid-19. Ia menuturkan bahwa dalam ketahanan keluarga, antara orang tua dan anak harus memiliki hubungan yang kuat. Masa pandemi bisa memperkuat hubungan antara orang tua dengan anak. Faktor stabilitas keluarga yakni bisa berupa dukungan emosional, finansial, sekolah, dan sumber daya. [Humas UNESA]