Mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan FIP Unesa menyabet 2 prestasi film terfavorit umum festival film lampung

Gambar 1 Poster Film Gitar
Tak Bersenar
Film
Gitar Tak Bersenar pada awalnya dibuat hanya untuk memenuhi tugas salah satu
mata kuliah yang ada di Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Namun
siapa sangka bahwa pada akhirnya Film Gitar Tak Bersenar ini bisa masuk kedalam
salah satu nominasi “Film Terfavorit Umum Terbaik” tingkat Nasional yang
diadakan oleh Festival Film Lampung. Meskipun belum bisa menjadi pemenang namun
suatu kehormatan bagi tim kami “Tiwul Production” bisa bersaing dengan 300
lebih film dari seluruh penjuru yang ada di Indonesia. Tentunya ini pengalaman
yang sangat berharga bagi kami.
Dari awal kami
semua sangat yakin dan percaya diri bahwa film yang akan kami buat sesuai
dengan ekspektasi kami. Meskipun banyak rintangan yang menghadang, dimulai
dengan dua talent yang membatalkan kerja sama H-1 kegiatan produksi. Panik
nggak panik nggak, panik lah masa enggak. Tentunya pada saat itu semua kru
bingung harus mencari talent kemana lagi mengingat mepetnya waktu produksi dan
tidak bisa ditunda lagi. Tetapi kami tidak kehabisan akal, kami menghubungi
salah satu teman kami dan puji syukur dia bersedia bahkan mempersilahkan
menggunakan rumahnya untuk dijadikan salah satu tempat syuting. Di pra-produksi
kami harus sesurvive ini demi mendapatkan hasil yang maksimal. Dan kami
benar-benar melaksanakan pra produksi secara online. H-1 produksi kami baru
bertemu secara online karena masa pandemi dan juga kebanyakan tim berasal dari
luar Surabaya, kami hanya bertemu H-1 produksi di Surabaya karena tim kami
kebanyakan dari luar Surabaya.
Saat memasuki hari
produksi cobaan yang harus dihadapi lebih berat lagi. Kami harus menempuh lebih
dari satu jam untuk menuju lokasi syuting, dari Surabaya ke Ngoro, Mojokerto
menggunakan motor dengan membawa perlengkapan syuting. Dan itu kami lakukan
selama kurang lebih 7 hari berturut-turut. Jika ada pertanyaan “kenapa kok
nggak ambil lokasi di Surabaya aja” karena pada saat pertama kali kami melihat
lokasi syuting kami semua langsung suka karena sesuai dengan yang kami
harapkan. Dan pada saat itu kami berfikir apabila ingin mendapatkan hal baik memang ada yang harus
dikorbankan.
Selama
7 hari itu pula suka dukanya sangat luar biasa sekali. Produksi kami lakukan
saat bulan puasa, dengan cuaca yang sangat panas dan godaan yang luar biasa
wkwkwk. Karena dari 14 kru dan 3 talent yang puasanya full dari awal sampai
akhir hanya 4 orang. Benar-benar setan berteberan dimana-mana😂.
Bisa dibilang kami dari surabaya berangkat gelap pulang pun gelap. Jika dilihat
dari awal sampai akhir perjuangannya memang sangat luar biasa, masih banyak hal
dan kejadian lucu dan menyedihkan yang tidak bisa dituangkan disini. Namun
berkat kerja sama tim yang sangat baik kami bisa melewati semua itu.
Melihat
semua perjuangan ini kami berfikir kalau film ini akan sia-sia apabila hanya
dibuat sebagai pemenuhan tugas. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk
mengikutkan film ini kedalam lomba. Dan kami memilih mengikutkan film ini ke
Festival Film Lampung. Dengan persiapan yang hanya H-7 pendaftaran ditutup.
Menyiapkan semua berkas lalu di upload di google drive dan mengisi google form.
Bahkan saat proses screening kami benar-benar sangat pesimis melihat film-film
dari teman-teman yang lain. Tapi setidaknya kami masih mempunyai harapan dan
berdoa dan meminta dukungan kepada teman-teman untuk melakukan voting. Siapa
yang menyangka H-1 malam Anugerah yang akan diselanggarakan kami dihubungi
bahwa film kami masuk ke dalam salah satu nominasi. Rasa syukur tidah
henti-hentinya kami ucapkan pada saat itu meskipun pada akhirnya kita tidak
bisa menjadi pemenangnya. Namun dari sini kami semua belajar bahwa jika setidaknya
kami mau berusaha dan memilih tidak menyerah hal baik akan menanti kami
didepan. Terima kasih untuk teman-teman Tiwul Production yang sudah mau bekerja
sama dari awal sampai akhir. Sekarang kalau melihat kebelakang jadinya rindu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen-Dosen Teknologi Pendidikan karena
turut mendukung kegiatan kami mulai dari pra produksi sampai produksi itu
sendiri. Meskipun sudah mendapatkan nominasi namun bukan ini akhirnya, kami
masih menerima kritik dan saran dan semoga kami bisa menciptakan karya yang
lain di masa depan yang lebih bagus lagi. Terima kasih.