02 June 2021


Unesa.ac.id, Surabaya-Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2018, Fakultas Bahasa dan Seni, UNESA menyelenggarakan Festival Film Sastra Indonesia 2021 dengan tema ‘Pelayarputihan Kumpulan Cerpen Corat-Coret di Toilet Karya Eka Kurniawan’. Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual selama dua hari, 31 Mei hingga 1 Juni 2021 ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekranisasi.
Pada hari pertama, kegiatannya yakni membedah dua film pendek hasil adaptasi kumpulan cerpen karya Eka Kurniawan. Pembahasnya yakni Dr. Ali Mustofa, M.Pd., selaku ketua HISKI Komisariat Unesa dan Muhammad Fatonirrohman, M.Pd Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya.
Film yang pertama berjudul ‘Bunga’ yang disutradarai oleh Cheng. Ali Mustofa berpendapat bahwa ‘sentuhan’ editor dalam film tersebut cukup bagus dan hanya perlu meningkatkan ketelitian dan kejelian dalam mengedit.
Sementara itu, Fatoni juga membahas tentang adaptasi setting antara cerpen dan film. Menurutnya, kepatuhan dan ketaatan naskah juga berpengaruh dalam pembuatan film. “Karena hal itu bisa menjembatani harapan yang dimunculkan oleh para pembaca,” ujarnya.
Selanjutnya, film yang kedua dengan judul ‘Kebelet Kencan’ yang disutradarai Vina Fitriya. Secara keseluruhan, menurut Ali Mustofa, latar tempat tidak bergeser, hanya saja ada ambivalensi pemilihan tempat, seperti kota yang ramai dan padat versus pinggiran yang sepi dan jauh dari kesibukan kota. Kemudian terdapat juga perubahan dari narasi cerpen ke narasi film, di antaranya penambahan tokoh, perubahan konvensi schemata, dan alur cerita mengalam penambahan, misalnya pada bagian awal dan akhir cerita.
Muhammad Fatoni juga berpendapat bahwa terjadi perubahan narasi, dan juga motif film yang awalnya di cerpen percintaan bersifat aktivis heroik menjadi percintaan yang bersifat aktivis populis. Kemudian unsur dramatik dari film ini, di antaranya musik tidak netral, camera angle tidak merujuk satu tempat dan waktu, serta proses casting.
Untuk hari kedua, Festival Film Sastra Indonesia 2021 menghadirkan dua pembicara, ada Yusri Fajar, M.A Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Brawijaya dan Nanang Bustanul Fauzi, S.S., M.Pd Dosen Sastra Indonesia Universitas Brawijaya.
Yusri Fajar pada kesempatan itu mengomentari beberapa filmu yang diadopsi dari cerpen karya Eka Kurniawan. Yusri menjelaskan jika film yang diadopsi dari cerpen karya Eka Kurniawan ini memiliki kreativitas sineas yang sangat baik. Yusri menambahkan bila sutradara telah memunculkan sosok ‘Edi’ dengan cukup baik. “Strategi dalam pembukaan film perlu dicermati dengan baik. Untuk film Kandang Babi, strategi pembukaan sudah dilakukan dengan penempatan adegan yang cukup pas,” ujarnya.
Nanang Bustanul Fauzi berpendapat bahwa Edi sebagai tokoh utama dan menjadi inti cerita dalam film merupakan sosok yang sebenarnya ada dalam kehidupan nyata mahasiswa. Nanang menambahkan bila aktor yang memainkan peran Edi sudah memiliki kualitas sebagai aktor yang mumpuni. “Tidak perlu detail tapi tepat dan sesuai,” tukas Nanang. (Nov/Aida)