12 May 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Tidak jarang hobi bisa membuahkan hasil jika ditekuni dengan serius. Seperti yang terjadi pada mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa. Berawal dari tugas kewirausahaan, mereka yang memiliki hobi dan keahlian di bidang seni rupa senantiasa berkolaborasi untuk terus berkarya dan membuka usaha. Dari hasil jerih payahnya tersebut, tugas kewirausahaan mampu mengantarkan mereka melahirkan sebuah produk seni, yakni "Lunik" alias Lettering Unik yang bisa mengisi pundi-pundi kantong mereka. Mereka adalah, Fitri Nurdiansyah selaku penanggung jawab keseluruhan termasuk dalam hal administrasi dan keuangan, Amalia Winda Prada selaku trainer dan penanggung jawab desain, Igadya Muzdalifah selaku penanggung jawab desain, Kiki Widia Martha selaku penanggung jawab pemasaran, dan Ledy Dian Sari selaku penanggung jawab produksi.
Lunik sendiri merupakan produk yang di dalamnya diisi dengan seni menggambar huruf atau tulisan. Lebih spesifik, produk ini merupakan cara bagaimana seorang kreator memperindah suatu tulisan dan mengkresiasikan tulisan tersebut semenarik mungkin, sehingga pesan yang ingin disampaikan pada pembacanya lebih mudah disampaikan. Lunik bisa diplikasikan di media yang sederhana dan mudah dicari, seperti pada buku catatan, kartu ucapan, bantal printing, dalam bingkai foto, kayu, tembok (mural), dan masih banyak lagi.
Selain menjual produk Lunik, Fitri bersama rekan-rekannya yang berasal dari program studi Pendidikan Seni Rupa juga membagikan ilmu melalui kegiatan workshop lettering, open stand, serta mengikuti lomba-lomba. Sasaran dari produk ini salah satunya adalah yang paling dekat dengan mereka, yakni sesama mahasiswa. Harga yang diberikan pun disesuaikan dengan besar kecilnya, serta tingkat kerumitan desain produk.
Berbicara masa pandemik seperti saat ini, Fitri bersama rekan-rekannya yang biasa menghasilkan 50 pesanan Lunik dalam sehari, kini harus bekerja secara terpisah dari rumah masig-masing. Namun, hal tersebut tidak membuat semangat berkarya mereka menurun. Melalui whatsapp group (wag) mereka senantiasa bertukar ide untuk mengembangkan Lunik.
“Walaupun libur, kita tetap mengembangkan Lunik dengan terus berkarya. Salah satunya dengan membuat video kompilasi lettering dan ilustrasi untuk merespon pandemik covid-19 dengan teman-teman dari berbagai kota. Kami juga masih bisa mengembangkan ide-ide baru walaupun dirumah aja. Kami mengembangkan lettering dengan berbagai media lainnya seperti lettering di bantal printing dan kaos serta membuat karya-karya lettering digital yang bisa di aplikasikan diberbagai media tersebut,” ujar Fitri.
Dalam mengembangkan usahanya, Fitri bersama rekan-rekannya juga senantiasa melakukan diskusi dengan dosen mata kuliah kewirausahaan, Fera Ratyaningrum, S.Pd., M.Pd., dan DPA mereka, Muchlis Arif, S.Sn., M.Sn. “Mereka sangat mendukung Lunik dan memberikan wawasan tentang kewirausahaan sehingga Lunik bisa terus berkembang,” tambah Fitri. (ay)