16 March 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Kembali, mahasiswa Unesa torehkan prestasi tingkat nasional. Kali ini giliran tiga mahasiswa Jurusan Teknil Sipil angkatan 2016, yakni Mega Wahyuningtyas, Agus Krisdianto, dan Rochmad Syafril Ismunandar. Mereka bertiga dikenal dengan nama tim ART Sunrise. Tim ART Sunrise berhasil meraih juara 2 dalam lomba Balsa Bridge Competition Civil Nation Universitas Narotama.
Dalam lomba tersebut, ART Sunrise berkompetisi dengan 40 tim dari berbagai PTN/PTS, seperti Insitut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Bojonegoro, Universitas Narotama, Universitas Islam Malang, dan masih banyak lagi.
ART Sunrise mendesain dan membuat jembatan secara mandiri. Pada tahap seleksi 3, mahasiswa tersebut mencoba mendesain dan membuat jembatan sesuai dengan tor dan menganalisa kegagalan struktur yang terjadi pada jembatan tersebut berdasarkan trial and error. Sementara itu, pada proses perencanaan, ART Sunrise menggunakan program bantuan yang bernama sap 2000. Menurut ART Sunrise, yang terpenting adalah harus pintar mempertimbangkan beban yang akan ditahan jembatan, serta bagaimana caranya untuk membuat desain struktural jembatan yang kuat. Pemilihan materi yang digunakan pun harus dipertimbangkan, karena pemilihan material sangat berpengaruh bagi kekuatan jembatan. Dalam hal ini, ART Sunrise menggunakan material pilihan, seperti kayu balsa dan perekat lem G.
Pada tahap final, ART Sunrise memilih untuk lebih fokus pada presentasi, karena mereka optimis dalam hal teori. Benar saja, sesuai strategi, saat tahap presentasi tim tersebut paling unggul berkat penguasaan teori. Jembatan yang dibuat memiliki keunggulan lainnya seperti mempunyai desain yang stabil dengan berat jembatan 24 gr mampu menahan beban hingga 45,7 kg.
“Tugas mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, namun juga harus belajar di luar kelas seperti halnya mengikuti lomba. Dengan mengikuti lomba dapat menerapkan teori yang didapat dari dosen lalu mengaplikasikannya dan juga cepat tanggap dalam hal problem solving,” ujar Tyas. (Aida/ay)