28 February 2020


Unesa.ac.id-Surabaya, Akhir-akhir ini dunia pendidikan di Indonesia memang sedang diramaikan dengan program besar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Program tersebut adalah kampus merdeka, perwujudan dari merdeka belajar di wilayah pendidikan tinggi. Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa, dalam sesi wawancara menyampaikan bahwa salah satu konsep merdeka belajar tersebut memiliki pola belajar yang unik. Mahasiswa diberi kesempatan belajar lima semester di program studi yang dipilihnya saat masuk kuliah, satu semester belajar diluar program studi di dalam universitas yang sama, dan dua semester belajar di luar program studi yang berada di luar universitas. Selain itu, mahasiswa juga diperbolehkan untuk memilih program magang yang diinginkan. Dalam artian bahwa mahasiswa boleh memilih magang di dunia industri atau pun melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial seperti pemberdayaan masyarakat. Bambang menambahkan, bahwa secara implementasi merdeka belajar akan mengalami banyak hambatan khususnya untuk program studi yang masih menerapkan mata kuliah yang ‘over lepping’.
Seluruh perguruan tinggi di Indonesia saat ini sedang mempersiapkan pembelajaran yang sesuai untuk mengikuti program pemerintah tersebut. Oleh karena itu, banyak kajian dan pertemuan yang dilakukan antar perguruan tinggi untuk membahas progam ini, salah satunya adalah kegiatan telekonferensi ‘webinor’ atau web base seminar yang didalamnya berisi mengenai bagaimana menghubungkan dunia perguruan tinggi dengan dunia industri. Kegiatan ini sendiri diprakarsai oleh Dikti yang bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia pada Jum’at (28/2). Salah satu perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan ini adalah Unesa, dengan menghadirkan seluruh dekan dan jajarannya dalam seminar.
Bambang yang ditemui dalam acara seminar tersebut menjelaskan bahwa, sebenarnya Unesa sudah terlebih dahulu menggagas merdeka belajar, akan tetapi masih belum disempurnakan. Program tersebut disebut dengan ‘Mayor Minor’, setiap mahasiswa boleh mengambil matakuliah diluar program studi dengan syarat mata kuliah tersebut masih berada di fakultas yang sama. Berkaitan dengan tindak lanjut teleconference ‘webminor’ ini, Bambang akan mengundang seluruh civitas akademika yang berkenaan langung dengan proses implementasi kurikulum merdeka belajar yang nantinya akan menghasilkan buku pedoman umum untuk setiap fakultas dalam mereorientasikan kurikulum lama dengan baru. “Saya harap, Unesa dapat melaksanakan program tersebut tahun ini di semester depan,” ungkapnya. (novi/hasna/ay)