03 February 2020


Unesa.ac.id, Surabaya - Sejak tiba di tanah air melalui bandara Hang Nadim Batam pada Minggu pagi 02 Februari 2020, sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) langsung dibawa ke Natuna Propinsi Kepulauan Riau untuk menjalani serangkaian proses observasi kesehatan selama 14 hari. Pihak kampus dan orang tua menyerahkan sepenuhnya seluruh tahapan pengecekan kesehatan sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes mengatakan proses observasi yang ditangani oleh militer, pasti akan ada aturan ketat yang harus ditaati oleh para WNI , termasuk boleh tidaknya menjenguk mahasiswa di lokasi observasi. Nurhasan menegaskan jika pihak kampus dan keluarga diijinkan berkunjung ke Natuna, dirinya akan berangkat ke Natuna. “Melihat perkembangan informasi saat ini dulu, sepertinya belum ada tanda-tanda mahasiswa-mahasiswa kami boleh dikunjungi, “tegas Nurhasan.
Sementara itu para orang tua mengeluhkan kendala akses komunikasi. Salah satu cara untuk mengetahui kabar putra-putri mereka yakni hanya dengan mengikuti perkembangan berita di media-media baik televisi, radio, maupun sosial media. Lilis Triana (47 tahun) yang merupakan Ibunda dari Nathania mengaku belum bisa berkomunikasi dengan putrinya sampai Senin siang 3 Februari 2020. “Saya sejak pagi seharian hanya menyimak update informasi dari media, ”terang Lilis warga Sidoarjo tersebut. Lilis mengaku lega, ketika melihat video kedatangan WNI di Batam dan ketika turun dari pesawat, nampak putrinya ada dalam rombongan tersebut mengenakan jaket putih kesayangannya. Sementara itu Zaenal Muttaqin yang merupakan Ayah dari Ayu Larasati mengatakan ingin sekali menjenguk anaknya di Natuna jika diperbolehkan oleh pemerintah. Tetapi jika memang tidak diijinkan, keluarga akan memantau perkembangan melalui media. “ Tak apa jika tidak diijinkan mengunjungi anaknya, tetapi setidaknya bisa berkomunikasi menggunakan telepon, “ tegas Muttaqin.
Seperti diketahui, Pemerintah RI akhirnya mengevakuasi dan menjemput sejumlah 238 WNI dari Kota Wuhan Tiongkok. Dari jumlah tersebut, beberapa diantaranya adalah mahasiswa Unesa yang sedang menempuh studi di Central China Normal University (CCNU) Wuhan. (HumasUnesa)