Unesa.ac.id, Surabaya - Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia (HDPGSDI) menyelenggarakan acara Musyawarah Nasional ketiganya bertajuk peran HDPGSDI dalam Menjawab Tantangan dan Peluang di Era Revolusi Industro 4.0. Acara yang berlangsung di Hotel Garden Palace Surabaya itu menjadi puncak dari serangkaian kegiatan selama dua hari terhitung sejak tanggal 5-7 Oktober 2019.
Pada musyawarah nasional ketiga, Universitas Negeri Surabaya mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah. Turut mengundang 178 peserta dari seluruh kota di Indonesia, kegiatan puncak ini memiliki agenda utama yaitu memilih ketua umum HDPGSDI periode 2019-2024.
“Musyawarah nasional kali ini membahas mengenai kemajuan PGSD di Indonesia, selain itu kami juga membahas terkait pemilihan ketua umum. Ketua umum sebelumnya dari Unesa, oleh karena itu unutk pemilihan ketua baru Unesa sebagai tuan rumah penyelenggaraan,” tutur Drs. Yoyok Hermiandhoko, M.Pd., ketua pelaksana kegiatan munas.
Pengangkatan revolusi industri menjadi tema utama dalam kegiatan ini karena dinilai sebagai isu yang hangat untuk diperbincangkan. Untuk itu PGSD perlu inovasi atau kreasi untuk menanggulangi revolusi yang baru ini. “Kami selalu mengingatkan di PGSD harus menyongsong isu terkini termasuk sekarang revolusi industri. Kami himpunan PGSD menjadi fondasi, artinya membantu mengingatkan semua orang agar melek dengan revolusi industri dan isu terkini lainnya,” tambahYoyok.
Pada kegiatan ini, terdapat serangkaian kegiatan diantaranya penjelasan tentang sejarah singkat HDPGSDI, tujuan dari himpunan, dan pembentukan ketua sidang untuk memilih ketua yang baru. Tentu saja Yoyok berharap penuh pada pelaksanaan munas ini “Saya sangat berharap akan terpilih pimpinan baru yang bisa memandang ke depan, tidak sembrono, visioner, berani mengambil resiko, dan menjalankan sesuatu yang kuat”.
Dr. Suryanti, M.Pd., selaku ketua umum HDPGSDI selama dua periode, turut angkat bicara. “Musyawarah nasional ini menjadi suatu kegiatan tertinggi untuk memilih ketua umum. Hari ini akan ada pembukaan dari perwakilan rektor, laporan panitia, dan sidang. Sidang dibagi menjadi 3 sesi pembahasan, mulai dari pembacaan tata tertib munas, sidang komisi, serta sidang pemilihan ketua umum,” tuturnya. Kegiatan yang dihadiri ratusan peserta mulai dari Medan sampai Papua itu memiliki proses pemilihan ketua umum tersendiri. Setiap peserta yang mendapatkan form serta memiliki kartu anggota aktif berhak mendapat kesempatan menjadi calon ketua umum.
Suryanti juga menuturkan terkait isu revolusi industri yang diangkat pada munas kali ini, “PGSD mencetak guru-guru SD, artinya guru yang disiapkan untuk menghadapi revolusi industri serta menyiapkan SDM unggul. Kami juga menghadirkan perintis PGSD yang akan mengingatkan kepada seluruh peserta tentang pentingnya isu ini. Kami berharap kegiatan berjalan dengan baik dan menghasilkan pengurus-pengurus yang peduli dengan PGSD agar mampu bersaing dengan prodi yang lain serta mampu menghasilkan lulusan yang maksimal,” pungkasnya. (fbr/ic/git)
Menjadi Tuan Rumah, Unesa Adakan Musyawarah HDPGSDI Periode 3

07 October 2019