10 September 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Olahraga tidak hanya dipandang sebagai upaya untuk kebugaran jasmani dan rohani bagi masyarakat. Namun lewat olahraga bisa menjadi pemersatu bangsa, itu yang harus diupayakan bersama untuk kemajuan bangsa ke depannya. Hal ini disampaikan Rektor Universitas Negeri Surabaya Unesa Prof. Dr. Nurhasan M. Kes dalam upacara perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) di Fakultas Ilmu Olahraga, Unesa Kampus Lidah Wetan kemarin (9/9).
Pria yang juga punya perhatian terhadap bidang olahraga itu menegaskan bahwa momentum Haornas tahun ini, harus menjadi semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Itu merupakan keniscayaan. Sebab, akhir-akhir ini, keutuhan bangsa Indonesia diserang virus perpecahan berita dan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Ditambahkan Rektor, sebaran informasi yang cepat, membuat masyarakat cepat terjebak dalam sentimen kelompok tertentu.
Maka dari itu, olahraga memegang peran penting untuk memperbaiki dan mengisi ruang perpecahan itu untuk merekatkan kembali agar bangsa semakin kokoh menyongsong kemajuan. Mantan Dekan FIO Unesa itu menjelaskan bahwa, olahraga merupakan emas bagi bangsa Indonesia. Banyak generasi yang potensial, yang berusaha dengan keringat untuk mengharumkan merah putih di kancah dunia. “Coba kita lihat, apa yang ada dalam hati kita, melihat merah putih berkibar di negara lain? kita bangga kan, bukan sekelompok orang saja, tapi kita semua bangsa Indonesia yang bangga dan bahkan terharu,” tukasnya.
Persatuan itu dapat dicapai lewat event olahraga yang digelar di tanah air dalam berbagai cabang. Kompetisi dalam sepak bola, bulu tangkis, dan cabang olahraga lainnya. Tidak hanya dapat mempertemukan antar putra terbaik dari berbagai daerah. Namun juga mempertemukan potensi terbesar yang dimiliki bangsa. “Kita capek jauh-jauh untuk berkumpul, apa sih maknanya, bukan untuk kompetisi saja, tapi menguatkan kompetensi, mengokohkan prestasi, dan mengumpulkan potensi besar bangsa kita,” tuturnya.
Nurhasan mengajak, sudah saatnya olahraga digelar untuk menciptakan masyarakat yang sehat jasmaninya, sehat pula rohaninya. Selain itu, paling penting juga sebagai sarana untuk mendidik dan melatih masyarakat agar sehat pikirannya, hangat hubungannya, juga erat persatuannya. “Persatuan tidak bisa ditawar dalam pertandingan, itu wajib,” tukasnya tegas. Dia mengajak jajaran Fakultas Ilmu Olahraga dan mahasiswa serta atlet yang dimiliki Unesa untuk sama-sama menyerukan semangat persatuan dan kesatuan dalam setiap olahraga, dan juga saat bertanding di mana saja. “Persaudaraan adalah kuncinya, bangsa kita harus tetap utuh,” pesannya.
Atas dasar semangat itulah, Unesa berkomitmen, lewat FIO salah satunya, tidak hanya menciptakan para atlet muda yang berprestasi dan profesional serta yang mampu membanggakan bangsa Indonesia ke pentas Dunia. Namun juga lulusan yang mampu bertanggung jawab terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia lewat keterampilannya, semangatnya, profesionalisme, dan pengabdiannya.
Selain itu, semangat itu juga yang akan mewarnai rangkaian perayaan Haornas yang diselanggarakan di Unesa baik di tingkat jurusan, fakultas, maupun Universitas. Melibatkan banyak pihak dari berbagai latar belakang agar semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan itu bisa tetap digelorakan dan menjadi dasar pijakan aktifitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah Rektor unesa menyampaikan amanahnya, acara dilanjutkan dengan penyerahan Piagam kepada mahasiswa berprestasi Febryansyah Gilang yang telah medali emas dalam acara PIMNAS ke -32 kategori Poster dalam PKM-M, dan kepada David Sahirul yang menjadi Juara 1 Karate Kategori Kata Men U20 di Ceko tahun 2019 ini, serta pelepasan balon ke udara oleh Rektor.
Upaya memasyarakatkan Olahraga ke seluruh penjuru negeri juga dibuktikan dengan berbagai event olahraga yang digelar oleh Unesa. Bahkan Unesa juga berkomitmen menyelenggarakan kompetisi olahraga bagi Disabilitas. Karena bagi Nurhasan, anak-anak berkebutuhan khusus juga memiliki bakat dan potensi dibidang olahraga. Olahraga bisa membantu gerak Kinestetik mereka untuk terus melibatkan organ-organ tubuh dalam bergerak. Olahraga juga menciptakan iklim kompetisi yang sehat.
Dia berharap semangat kompetisi dalam bidang apapun ke depannya. Generasi Indonesia tidak hanya mementingkan kebesaran nama sektoral atau nama diri dan kelompok serta universitas saja. Namun membesarkan nama bangsa dan bendera merah putih. Tidak hanya bagi atlet, namun juga bagi semua anak negeri dan seluruh masyarakat. Gairah kebangsaan itu harus tertanam dalam sanubari. Semangat persatuan itu juga harus mewarnai sikap dan perilaku generasi. Sehingga bisa menjadi contoh yang baik bagi generasi selanjutnya, dan menjadi pondasi yang kokoh bagi kemajuan bangsa di tangan generasi berikutnya.
Nurhasan juga berharap, olahraga semakin banyak menyumbang prestasi gemilang di dalam negeri maupun di luar negeri. Juga mampu menjadi ikon bagi generasi Indonesia yang dapat memberi contoh arti dan pentingnya semangat berjuang menggapai prestasi. Semangat itu harus dimiliki oleh semua anak bangsa. Semangat yang merekatkan, dan menyatukan. (why/vin)