15 August 2019


Unesa.ac.id, Surabaya - Indonesia dikenal dengan mega biodiversitasnya, lebih dari 10.000 jenis tanaman herbal tumbuh alami dan beberapa diantaranya banyak dibudiayakan oleh masyarakat sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Salah satu tanaman herbal yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat yaitu tanaman Zodia (Evodia suaveolens) yang merupakan tanaman endemik Indonesia berasal dari Papua. Tanaman zodia banyak dimanfaatkan sebagai anti nyamuk oleh masyarakat, namun masyarakat belum mengetahui potensi besar yang dimiliki oleh zodia salah satunya sebagai obat penyakit kanker.
Berdasarkan data dari World Helath Organisation (WHO), insiden kanker pada tahun 2008 hingga 2012 meningkat dari 12,7 menjadi 14,1 juta. Di Indonesia sendiri, prevalensi kanker pada tahun 2013 hingga 2018 mengalami peningkatan dari 1,4 menjadi 1,8 permil. Beberapa pengobatan kanker seperti radioterapi, kemoterapi, dan operasi pembedahan saat ini dinilai kurang efektif karena efek samping buruk yang didapatkan pasien kanker. Di sisi lain, pengobatan herbal saat ini banyak diminati masyarakat karena minim efek samping yang diberikan. Beberapa pengobatan herbal yang diberikan kepada pasien kanker juga telah banyak dikembangkan oleh lembaga penelitian maupun rumah sakit, termasuk penelitian yang dilakukan oleh ketiga mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya ini.
Di bawah bimbingan Erlix Rakhmad Purnama, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing melalui Program Kreativitas Mahasiswa skim Penelitian Eksakta (PKM-PE) dengan pendanaan dari Belmawa-Ristekdikti, tim peneliti terdiri dari Ghea Dionita Sanora, Elly Yana Mastura, dan Ongky Muji Handoyo memanfaatkan potensi senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun zodia untuk mendesain obat antikanker kolorektal secara biokomputasi molekuler dengan menguji docking potensi daun zodia terhadap kanker kolorektal secara in silico.
Erlix mengatakan dengan adanya program PKM ini, mahasiswa dapat merasakan kompetisi di level nasional. Satu hal yang bisa membuat kebanggaan adalah timnya berani mencoba hal baru. Untuk itu kami bersyukur bisa berlaga di Pimnas ini. “Kami akan menyiapkan semua ini dengan baik. Serta kunci kesuksesan kami adalah berani berinovasi dan melakukannya dengan maksimal,” ujarnya. (why)