26 November 2022


Unesa.ac.id, YOGYAKARTA-UPT Humas Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melanjutkan benchmarking ke Humas Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat, 25 November 2022. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas tata kelola kelembagaan dan menggali best practice kehumasan seiring penetapan UNESA sebagai PTN BH.
Bertempat di Ruang Rapat 02, Lantai 2, Kantor Pusat UGM, tim UNESA berdiskusi banyak hal dengan Hestining Kurniastuti selaku Kasubag Layananan Informasi dan Hariyanto Kasubag Protokol Humas UGM.
"UNESA baru saja ditetapkan sebagai PTN BH, karena itu kami ingin menggali pengalaman Humas UGM baik itu terkait tata kelola kelembagaan, publikasi, PPID maupun pengembangan website lembaga," ujar Vinda Maya Setianingrum, Kepala UPT Humas UNESA.
Hestining Kurniastuti menjelaskan, tata kelola Humas UGM secara umum hampir sama dengan tata kelola kehumasan perguruan tinggi pada umumnya. Di, UGM, tugas dan fungsi kehumasan tidak hanya dijalankan tim humas rektorat, tetapi juga oleh tim di setiap fakultas.
"Kami di pusat hanya terdiri dari beberapa tim saja, tetapi di fakultas ada timnya sendiri. Kalau fakultasnya besar, timnya juga lumayan ada beberapa. Kalau fakultas dengan sejumlah prodi saja, timnya ada sekitar dua atau tiga yang menjalankan fungsi humas di sana," beber perempuan yang akrab disapa Nia itu.
Tim yang menjalankan fungsi kehumasan di fakultas inilah yang nantinya meng-handle acara atau kegiatan di tingkat fakultas termasuk yang mendokumentasikan dan menulis siaran pers bahkan notulensi kegiatan.
"Berita yang biasa itu nanti dipublikasikan di web fakultas yang kami sebut Pojok Fakultas. Nah, yang menarik dan punya nilai berita ini yang kita publikasikan di web pusat. Tidak sembarang berita yang naik di web pusat, hanya yang punya nilai berita saja dan ini nanti dikirimkan ke media luar juga," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga mengadakan lomba penulisan berita, fotografi, MC hingga lomba majalah yang diikuti tim di masing-masing fakultas. "Kami koordinasi dengan jajaran pusat hingga dekan agar fungsi kehumasan hidup di masing-masing divisi. Selain lomba, tentu ada pelatihan secara berkala. Karena kan tim kami ada yang dari mahasiswa juga yang tentu butuh perekrutan baru dan pelatihan buat mereka termasuk yang lama-lama," terangnya.
Sementara itu, Harianto menambahkan, untuk urusan publikasi lembaga di media sangatlah penting. Publikasi tidak hanya soal prestasi atau inovasi saja, tetapi juga kepakaran yang ada di UGM. Setiap pakar di bidang apa nanti berbicara seputar isu atau fenomena sesuai kepakarannya masing-masing. Dia mencontohkan, seperti gempa bumi di Cianjur misalnya. Pakar UGM memberikan komentar sekaligus mengedukasi masyarakat dari sisi kepakarannya.
“Selain tim kami yang wawancara, kadang pakarnya sendiri yang menulis tentang seputar bencana dari perspektif keilmuwannya untuk dipublikasikan di web pusat dan media. Siapa sih yang gak mau dikenal masyarakat lewat publikasi. Apalagi lembaga, butuh sekali publikasi. Karena itu kita coba maksimalkan untuk mengelola isu di tingkat fakultas hingga pusat. Kira-kira mana yang punya nilai jual untuk diberitakan mana yang hanya di web fakultas,” bebernya.
Menurut Harianto, kelancaran fungsi kehumasan perguruan tinggi di UGM didukung dengan kesadaran semua pihak mulai pimpinan universitas, fakultas hingga jurusan atau prodi. Fungsi kehumasan tidak bisa dipandang sebelah mata. Tugas dan fungsinya sangat vital bagi kemajuan perguruan tinggi. "Semuanya memang bersinergi untuk kemajuan lembaga," tutupnya.
Kepala UPT Humas UNESA menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Humas UGM atas penerimaan dan diskusi dalam pertemuan tersebut. "Banyak sekali pengalaman yang kami dapatkan di sini yang tentunya sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas tata kelola kehumasan di UNESA," ucapnya.
Usai sesi diskusi, UPT Humas UNESA meninjau ruang kreatif, Studio Humas UGM. Dalam kunjungan kali ini, Kepala UPT Humas UNESA didampingi kepala Divisi Publikasi dan Citra Lembaga dan Divisi Layanan Informasi dan Data beserta seluruh jajarannya. [HUMAS UNESA]