26 September 2023


Unesa.ac.id., SURABAYA—HIV (Human Immunodeficiency Virus) menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia. Menurut WHO, penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang dipicu oleh HIV terhitung telah merenggut nyawa sebanyak 630 ribu jiwa.
Upaya alternatif penanganan HIV kerap dilakukan, tetapi banyak menimbulkan efek samping yang berdampak kepada para penyintasnya. Karena itulah, tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) 2023 Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mencari solusi lewat jalur riset.
Tim PKM-RE tersebut bernama Hive Merrillii. Mereka terdiri dari Riska Ayu (Biologi), Ariij Hady Tsana (Biologi), Dyah Ayu Ramadhani (Biologi), Heti Kristyandari (Pendidikan Kimia), dan Rizq Rachmad (Kimia).
Kelompok mahasiswa tersebut melakukan penelitian bioaktivitas biji palem putri atau veitchia merrillii sebagai agen antiretroviral alami triple inhibitor HIV-1 atau sebagai bahan pengobatan alternatif HIV.
Ariij Hady Tsana membeberkan hasil riset mereka. Palem putri memiliki kandungan yang bisa dijadikan obat alternatif untuk perawatan penyintas HIV-AIDS.
Ekstrak biji palem tersebut mengandung bioaktivitas flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan, antikanker, dan antivirus karena mengandung sejumlah senyawa potensial, seperti rutin.
"Penemuan ini merupakan peluang baru untuk terciptanya obat herbal HIV yang aman dikonsumsi serta memiliki sedikit efek samping," ucap Ariij Hady.
Ketua tim Hive Merrillii, Riska Ayu melanjutkan, palem putri umumnya dimanfaatkan sebagai tanaman hias sehingga mudah ditemukan di pinggiran jalan ibu kota maupun di halaman rumah.
Kendati demikian, katanya, berdasar data 2020, International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyebutkan, palem putri termasuk dalam daftar spesies tumbuhan yang terancam punah.
Menurutnya, penanaman palem tersebut perlu dilakukan secara masif, mengingat sejumlah manfaat dan khasiatnya. Dengan kata lain, palem jenis ini tidak hanya ditanam untuk keperluan hiasan, tetapi juga karena nilai guna dan manfaatnya bagi kesehatan.
"Kami melihat perlu adanya sosialisasi dan konservasi agar bisa menjadi sumber obat herbal alternatif untuk pengobatan HIV. Tentu ini akan terus dikaji dan diuji coba agar memiliki validitas yang tinggi," bebernya.
Dia berharap, penelitian itu bisa menjadi inspirasi masyarakat untuk terus berkomitmen menjaga keberlangsungan hidup tumbuhan palem putri agar tidak punah. [*]
***
Penulis: Hiline Wijayanti
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas