07 February 2024


Unesa.ac.id,- Surabaya - Kemampuan para atlet taekwondo Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) Unesa sudah berkembang cukup signifikan. Sebagaian besar dari mereka sudah menguasai tendangan lima poin dan tiga poin.
Pelatih SLOMPN Taekwondo Unesa Salim Dedy Blegur mengatakan, program teknik tendangan kepada para atlet terus dikembangkan. Dan, sejauh ini, anak-anak (para atlet) sudah cukup memahami karena memiliki dasar yang sudah kuat.
“Lebih khusus Teknik tendangan tiga poin dan lima poin, karena tingkat kesusahan sedikit lebih rumit. Beberapa sudah 80 persen menguasai,” ungkap Salim Dedy Blegur ketika dikonfirmasi.
Dia mengatakan, meski sudah menguasai tendangan tersebut, beberapa atlet masih harus terus diasah agar tendangan lebih bagus lagi. Pasalnya, beberapa anatomi tubuh dari atlet tidak sama, sehingga harus mendapatkan perbaikan.
“20 persen belum kuat karena anatomi tubuhnya. Mereka perlu berkoodinari terus dengan pelatih fisik dan butuh kekuatan otot yang bagus juga,” jelasnya,
Dia mengintruksikan agar para atlet bisa terus menerus belajar tendangan memutar, agar bisa menggunakan tendangan itu tepat sasaran. Selain membutuhkan kekuatan fisik dan otot, timing untuk melakukan tendangan juga harus pas.
“Basic dasar juga lebih bagus juga dan didukung dengan otot bagus dan benar. Ketepatan timing juga sudah tepat. Sudah bisa melakukan,” tambahnya.
Sanim Dedy mengakui, dalam kejuaraan taekwondo salah satu peluang mendapatkan poin tertinggi adalah dengan menggunakan tendangan memutar. Sasaran tendangan tersebut adalah kepala, sehingga para atlet harus punya kemampuan basic yang kuat untuk memutarkan tubuhnya.
“Kalau untuk taekwondo, tendatangan tiga poin cukup besar dan lima poin menghasilkan teknik paling besar sangat dibutuhkan waktu pertandingan. Mereka harus bisa menguasai waktu ketertinggalan,” tegasnya.
Sementara itu, dari catatan pelatih, para atlet sudah punya mental bertanding yang cukup bagus, tetapi harus terus diasah agar mereka tampil maksimal ketika mendapatkan lawan yang bagus.
Pasalnya, jika mental pemain bisa meningkat, maka mereka akan bisa bermain optimal dan mengeluarkan kemampuan sehingga bisa meraih prestasi memuaskan dalam setiap turnamen.
Pelatih taekwondo SLOMPN Unesa lainnya, Thomas Haumahu mengatakan, pada 2024 pihaknya menargetkan agar mental anak didiknya lebih bagus. Sehingga, dalam event nasional dan internasional yang diikuti akan lebih optimal.
“Kalau kami targetnya agar mental bertanding lebih bagus,” katanya ketika dikonfirnasi.
Thomos mengatakan, selain faktor mental, kedisiplinan atlet juga harus ditingkatkan. Selama ini, dia menilai para atlet sudah mempunyai daya juang dan kedisiplinan tinggi, sehingga bisa tetap menjaga semanagat selama latihan.
“Hanya saja, dalam beberapa hal dan motivasi, perlu ada perbaikan dan catatan dari pelatih. Agar kemampuan mereka bisa makin meningkat,” pungkasnya. @prs/sir