08 February 2024


Unesa.ac.id., SURABAYA—Kegiatan MBKM, flagship maupun mandiri telah memberikan kesempatan kepada ratusan ribu mahasiswa untuk belajar langsung dengan praktisi industri dan kampus kehidupan. Dalam Seminar MBKM UNESA pada Sabtu (3/2/2024), Direktur Belmawa Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T, menegaskan bahwa Kampus Merdeka merupakan gerakan kolaborasi atau bersama-sama untuk mengubah hidup.
“Kampus Merdeka ini kita posisikan sebagai gerakan kolaborasi yang mengubah hidup mahsiswa. Lebih dari 760 ribu mahasiswa mendapat kesempatan belajar di luar kampus langsung dengan praktisi industri dan kampus kehidupan,” ucapnya di hadapan peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen dari berbagai kampus.
Prof. Sri Suning Kusumawardani melanjutkan, sebagaimana dalam Permendikbud 3/2020 dan sekarang Permendikbudristek 53/2023 bahwa kebijakan belajar di luar kampus merupakan esensi dari MBKM. Program belajar di luar kampus yang diselenggarakan Kemendikburistek atau disebut MBKM Flagship diikuti lebih dari 310 ribu mahasiswa.
Kemudian perguruan tinggi menginisiasi MBKM Mandiri yang berkolaborasi dengan mitra daerah yang diikuti sekitar 450 ribu lebih mahasiswa. MBKM Flagship memiliki 9 jenis kegiatan. Sementara MBKM Mandiri memiliki 5 jenis kegiatan untuk mahasiswa dan 1 kegiatan untuk praktisi mengajar.
Masing-masing mempunyai dampak yang unik dalam melakukan transformasi pendidikan tinggi menuju kualitas dunia. Mulai dari magang dan studi independen bersertifikat atau MSIB sudah memberikan kesempatan kepada 58.300 lebih mahasiswa magang di 410 mitra industri.
Karena program ini, industri membuka banyak kesempatan magang, sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar langsung dari ahli-ahli industri dan telah memberikan kesempatan kepada 72.300 lebih mahasiswa mengikuti studi independen di mitra industri, kemudian program Kampus Mengajar telah memberikan kesempatan kepada 112 ribu lebih mahasiswa yang mengajar di lebih dari 25 ribu sekolah.
Program IISMA sudah diikuti 4.500 lebih mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi kelas dunia. Saat ini, Kemendikbudristek telah bekerja sama dengan lebih dari 150 ribu perguruan tinggi luar negeri, posisi tahun 2023 sudah ada 180 ribuan di lebih dari 30 negara.
Lalu untuk PMM atau Pertukaran Mahasiswa Merdeka telah memberikan kesempatan kepada 38.500 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan modul nusantara dan perkuliahan di perguruan tinggi penerima. Program Wirausaha Merdeka atau WMK diikuti sekitar 23.500 mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran.
Kemudian untuk praktisi mengajar, terdapat 53.470 yang mendaftar dan 8.800 praktisi yang mengikuti praktisi mengajar. Ke depan, kemitraan dengan perusahaan internasional membuka kesempatan magang di luar negeri, serta kesempatan mengikuti pelatihan atau studi independen dengan mitra kelas dunia.
Tahun ini pihaknya sedang pilot project program Indonesian Global Internship Program (IGIP) untuk magang di perusahaan di Singapura. Ke depan, juga membuat ruang kolaborasi dengan lembaga internasional seperti PBB, UNESCO dan lainnya.
"Diharapkan perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan industri daerah, pemda dan kantor LLdikti untuk MBKM Mandiri dan membuat program yang terencana dengan baik, inovatif, yang mendorong semakin banyak kesempatan bagi mahasiswa belajar di luar kampus melalui MBKM," ucapnya.
Seminar nasional ini juga dihadiri pakar mulai dari Dr. Andi Ilham Mahmud,Dip.Sc.MM.,Apt, Sekretaris Majelis Rektor PTN Indonesia; Prof. Dr. Muhammad Firdaus, S.P., M.Si; dan Dr. Nur Abdillah Siddiq, S.T., sebagai narasumber.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., menjelaskan bahwa MBKM merupakan wadah belajar yang tidak hanya di kampus, tetapi juga memberikan kesempatan mahasiswa belajar di luar kampus.
"MBKM ini terus kita maksimalkan sehingga semakin membuka kesempatan belajar dan pengembangan diri mahasiswa di dalam-luar kampus, dan wadah kolaborasi menggali potensi membangun daerah," ucapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kasubdit MBKM UNESA, Dr. M. Jacky, S.Sos., M.Si, menuturkan dalam seminar nasional MBKM ini terkumpul sekitar 100 abstrak yang merupakan wujud dari antusiasme mahasiswa, dosen bahkan profesor yang mengikuti kegiatan tersebut.
Dia menambahkan, kegiatan ini berangkat dari komitmen UNESA untuk mengembangkan MBKM untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi perguruan tinggi utamanya mahasiswa dan potensi serta kebutuhan yang ada di daerah.
"Seminar nasional ini bakal menjadi kegiatan ilmiah MBKM setiap tahunnya. Artikel yang baik kami akan dipublikasikan di jurnal MBKM. Kami mengawal MBKM ini melalui seminar dan jurnal sampai di Scopus," ucapnya. []
***
Reporter: Sindy Riska/Fatimah Najmus Shofa
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas