08 March 2024


Kasubdit IMBBN (tengah), Ketua Jaringan Gusdurian Surabaya, dan Direktur TV9 foto bersama peserta kegiatan.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Subdirektorat Ideologi Moderasi Beragama dan Bela Negara (IMBBN) Universitas Negeri Surabaya bersama Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) gelar Seminar Bela Negara yang diikuti mahasiswa selingkung UNESA di Gedung Psikologi UNESA Kampus 2 Lidah Wetan, pada Jumat, 8 Maret 2024.
Kasubdit IMBBN, Rojil Nugroho Bayu Aji, S.Hum., M.A., menyebutkan bahwa seminar ini merupakan rencana bersama untuk menjaga dan merawat ideologi bangsa agar nilai-nilai toleransi serta nasionalisme tetap terjaga.
Selain itu, dari kegiatan ini dia berharap agar mahasiswa yang hadir dapat berusaha semaksimal mungkin untuk menangkal indikasi atau ancaman radikalisme dan ekstrimisme lewat pemikiran-pemikiran Gus Dur.
“Dari sini kita bentuk pribadi yang dapat melestarikan nilai-nilai kebangsaan lintas suku, agama, dan budaya seluas-luasnya,” ucapnya.
Ketua Jaringan Gusdurian Surabaya dalam sesi materi pemikiran Gus Dur dalam Seminar Bela Negara di UNESA
Siti Sumriyah, Ketua Jaringan Gusdurian Surabaya menekankan kegiatan ini bukan hanya belajar soal nilai-nilai kemanusiaan saja. Namun, lebih jauh ini menjadi momentum mahasiswa agar dapat memanusiakan manusia, sebagaimana pemikiran Gus Dur yang menitikberatkan pada aspek pluralisme.
Direktur TV9, M. Hakim Jayli, M.Si., sebagai narasumber dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa keberagaman merupakan anugerah Tuhan atau sunnatullah, dimana manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling mengenal.
Direktur TV9, M. Hakim Jayli, paparkan pokok pikiran dan perjuangan Gus Dur di depan peserta mahasiswa.
Dia juga menyebutkan bahwa bentuk dari perbedaan atau pluralisme yang ada harus dijaga dan dipertemukan, agar bisa hidup berdampingan sebagai sebuah realitas.
Lebih lanjut, dia menjelaskan sembilan dasar pemikiran dan perjuangan Gus Dur yang bisa diteladani anak muda atau mahasiswa khususnya.
Di antaranya ialah ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kekesatriaan, dan kearifan tradisi. “Lewat kegiatan ini, mari kita jaga Indonesia agar tetap makmur dan adil,” tukasnya.[]
***
Reporter: Saputra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim Humas