10 June 2024


Prof. Dr. Mohd Mokhtar Tahar dari UKM berbagi pengalaman dan gagasan pengembangan guru di Malaysia dengan jajaran pimpinan dan guru Labschool UNESA.
Unesa.ac.id, SURABAYA–Labschool Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadirkan pakar pendidikan dari Negeri Jiran, Prof. Dr. Mohd Mokhtar Tahar dalam Seminar: Praktik Baik Pengembangan Guru di Malaysia yang berlangsung di Labschool UNESA Kampus 1 Ketintang, pada Senin, 10 Juni 2024.
Seminar ini diikuti oleh seluruh guru Labschool UNESA. Direktur Lembaga Labschool UNESA, Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd., membuka acara bertajuk "Sharing Session" ini dengan menekankan tujuan utama kegiatan ini, yaitu mempererat tali silaturahmi, melakukan kolaborasi belajar, dan memperkuat kerja sama antara Labschool UNESA dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Seminar tersebut menjadi ajang diskusi yang sangat berharga dan penuh antusiasme. Pada sesi diskusi, pakar pendidikan UKM yang akrab disapa Prof. Mokhtar membagikan wawasan mendalam tentang praktik-praktik terbaik dalam pengembangan guru di Malaysia.
Salah satu yang dibahas dalam diskusi ini adalah perbandingan sistem pembelajaran antara Malaysia dan Indonesia. Prof. Mokhtar menyoroti perbedaan signifikan, terutama dalam hal sistem gaji guru. Di Malaysia, gaji guru di sekolah negeri dan swasta itu sama, berbeda dengan situasi di Indonesia yang memiliki disparitas gaji antara kedua jenis sekolah tersebut.
Pimpinan dan guru Labschool bersama Prof Mokhtar usai sesi sharing dan seminar.
Selain itu, Prof. Mokhtar membahas perubahan kurikulum di Malaysia dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi metode pengajaran dan pembelajaran. Informasi ini memberikan wawasan berharga bagi guru Labschool UNESA untuk terus mengikuti perkembangan kurikulum dan metodologi pembelajaran yang efektif.
Prof. Mokhtar juga menjelaskan proses menjadi guru di Malaysia yang melibatkan beberapa tahapan ketat, menekankan pentingnya kualifikasi dan kompetensi dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan.
Jumlah siswa di Malaysia juga menjadi topik yang dibahas. Di Malaysia, satu kelas bisa memiliki hingga 40 siswa yang tersebar di berbagai tempat. Hal ini memberikan pemahaman mendalam bagi guru Labschool UNESA tentang dinamika pengelolaan kelas dengan jumlah siswa yang bervariasi.
Kegiatan sharing ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para guru Labschool UNESA, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama antara lembaga pendidikan di kedua negara. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di masa depan.
Pertemuan antara Prof. Mokhtar dan guru Labschool UNESA menjadi langkah positif dalam memperkaya wawasan dan pengalaman pendidikan, dengan semangat untuk terus belajar dan berbagi demi masa depan pendidikan yang lebih baik.[]
***
Reporter: Sindy Riska Fadillah (FISIPOL)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim HUMAS UNESA