04 December 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memeringati Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2021. Salah satunya bisa dengan menggelar webinar seperti yang dilakukan Pusat Prestasi Nasional pada Sabtu, 04 Desember 2021. Webinar itu mengusung tema “Kreativitas Tanpa Batas untuk Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”.
Pada kesempatan itu, Guru Besar UNESA Prof. Dr. Budiyanto, M.Pd., hadir sebagai pemateri bersama Asep Sukmayadi, S.IP., M.Si., Plt. Kepala Puspresnas; Dr. Mimi Mariani Lusli, Founder Mimi Institute; dan Fanny Evrita Rotua Ritonga, Founder Thisable Beauty Care. Selain itu juga ada Atikah Fina Wulandari, Penampil Terbaik Tunanetra Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA-PDBK) HDI 2020., Kezia Karuniawati juga Penampil Terbaik Tunadaksa AKA-PDBK HDI 2020., dan Reza Febri Abadi, M.Pd., sebagai moderator.
Dalam paparannya, Prof Dr. Budiyanto, M.Pd., menyatakan, angka penyandang disabilitas di dunia hampir miliaran. Sementara di Indonesia, berdasarkan data BPS 2020, jumlah penyandang disabilitas mencapai 22,5 juta atau sekitar 5 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Menurutnya, penyandang disabilitas memang memiliki kekurangan. Kendati demikian, mereka juga memiliki potensi dan keistimewaan yang kadang tidak dimiliki orang-orang pada umumnya. “Karena secara teoritik masing-masing disabilitas memiliki keunikan dan memiliki kelebihan di bidang tertentu,” terang pria yang juga sebagai kepala PSLD UNESA itu.
Ia mencontohkan, kelompok disabilitas yang intelektualnya rendah, justru memiliki kelebihan di aspek lain. Apabila kelebihan itu diadu dengan orang normal, pun tidak bisa mengunggulinya. “Sederhananya saja, tunanetra itu memiliki kemampuan dalam penguasaan kota kata yang banyak ketimbang orang normal,” paparnya.
Fanny Evrita Rotua Ritonga yang merupakan salah satu kaum disabilitas fisik yang sukses menjadi pendiri perusahaan skincare dan sekarang juga merupakan anggota staf khusus Presiden RI. Ia memberikan support kepada kaum disabilitas khususnya di dunia pendidikan untuk tidak gampang menyerah dalam menggapai pendidikannya sampai ke perguruan tinggi.
Para disabilitas sekarang memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan diri, salah satunya bisa melanjutkan pendidikan perguruan tingginya ke luar negeri. Kedutaan menyiapkan slot khusus untuk penyandang disabilitas. “Jadi kita diberikan afirmasi positif supaya kita diberikan dorongan atau pancingan agar kita bisa melanjutkan sekolah pendidikan di jalur beasiswa khusus disabilitas,” ujar Fanny.
Atikah Fani Wulandari yang merupakan Penampil Terbaik Tunanetra Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) 2020 berharap berbagai infrastruktur dan pelayanan publik agar semakin ramah disabilitas. Tidak ada lagi diskriminasi dan memandang sebelah mata kau disabilitas.
“Saya percaya, kita bisa berjalan bersama untuk mewujudkan dunia dan lingkungan masyarakat yang ramah bagi tumbuh dan berkembangnya potensi para penyandang disabilitas,” tandasnya. [Humas UNESA]
Penulis:Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam*