23 September 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru. Salah satunya bisa dengan melakukan melatihan seperti yang diadakan tim dosen jurusan Bahasa dan Sastra Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) beberapa waktu lalu.
Mereka mengadakan pelatihan penyusunan kuis interaktif bahasa Jerman bagi guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa Jerman di Surabaya dan sekitarnya. Kegiatan tersebut dilakukan secara daring dan diikuti peserta dari berbagai sekolah.
Pelatihan yang merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PKM) itu diketuai Dra. Fahmi Wahyuningsih, M.Pd. Anggotanya adalah Dra. Dyah Woroharsi, P. M.Pd., Drs. Suwarno Imam Samsul, M.Pd dan Lutfi Saksono S.Pd, M.Pd. Mereka dibantu dua mahasiswa yakni Muhammad Farhan Fauzy dan Merlin Kalawen.
Pelatihan tersebut berfokus pada penyusunan kuis interaktif Bahasa Jerman dengan memanfaatkan aplikasi QuizWhizzer. Sebagai informasi, QuizWhizzer merupakan aplikasi game yang dirancang khusus untuk kebutuhan belajar dan pembelajaran. Ada sekitar 79 ribu game di aplikasi tersebut. Para guru tinggal memilih dan menggunakan game yang cocok dan sesuai kebutuhan belajar dan pembelajaran.
“Aplikasi ini sudah digunakan banyak guru di seluruh dunia dan tujuannya untuk membuat proses belajar dan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan,” ujar ketua PKM Fahmi Wahyuningsih. “Pemanfaatan teknologi, salah satunya QuizWhizzer untuk kebutuhan pembelajaran inilah yang kami upayakan kepada para guru menuju guru yang profesional, kreatif dan inovatif,” lanjutnya.
Dalam pelatihan tersebut, para guru diperkenalkan dasar-dasar pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran dan pengenalan QuizWhizzer. Selain itu, juga belajar mulai dari pembuatan akun, pembuatan berbagai tipe soal, kemudian praktik pembuatan kuis interaktif dengan aplikasi tersebut.
Kegiatan tersebut mendapat respons yang cukup baik dari para peserta. Bahkan peserta mengaku antusias mengikutinya. Itu terlihat dari reaksi, diskusi dan interaksi selama pelatihan berlangsung.
Bagi peserta, pelatihan tersebut sangatlah penting. Karena selama ini, terutama selama pandemi, membelajarkan siswa dengan cara yang menarik dan menyenangkan itu lumayan menantang. “Apalagi urusan soal-soal, siswa rawan jenuh. Kalau susun soal interaktif berbasis game seperti ini kan jadi menarik. Nah, pelatihan begini baiknya bisa diadakan rutin,” ujar salah satu peserta.
Lutfi Saksono, S.Pd., M.Pd., Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Surabaya mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan tersebut. Selain sebagai wujud Tridarma Perguruan Tinggi, juga merupakan bentuk kepedulian Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman UNESA terhadap para guru agar bisa terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang inovatif, efektif, dan efisien di sekolah.
Sementara itu, Ketua MGMP Bahasa Jerman, Henny Krisstiyoningsih, S.Pd, juga menyampaikan apresiasi yang tinggi serta menyambut baik pelaksanaan kegiatan pengabdian itu. Ia berharap, kegiatan tersebut bisa berlanjut dan ditindaklanjuti ke depannya dengan topik yang inovatif serta relevan dengan kebutuhan para guru di lapangan. “Secara berkala kita sebagai guru perlu meningkatkan kompetensi lewat pelatihan-pelatihan seperti ini,” ucapnya. [Humas Unesa]
.