29 August 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA-Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA menghelat webinar kewirausahaan dengan tema “Bagaimana Milenial dapat Menjadi Duta Perekonomian di Indonesia di Tengah Pandemi dan Revolusi Industri 4.0" pada Minggu (29/08/2021).
Acara webinar ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Unesa dan Mars FIP. Kemudian sambutan oleh ketua pelaksana webinar, Lailatul Maulid Diana dan Ketua Jurusan PLS, Dr. Asri Wijiastuti, M.Si. dan dilanjut dengan pemaparan materi lalu bersambung dengan sesi tanya jawab. Webinar kali ini menghadirkan narasumber yakni Tri Erwinsyah Putra selaku Co-Founder dan Barista Kopi Tuli, Depok.
Dr. Asri Wijiastuti, M.Si. Ketua Jurusan PLS mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pengusaha kita harus berani untuk melakukan sesuatu, dengan memulai dari hal hal kecil dengan sungguh-sungguh maka akan menjadi pengusaha yang sukses. Di akhir ia menegaskan bahwa “lakukan lakukan dan lakukan mulai saja dul," tegasnya.
Dalam pemaparannya, Tri Erwinsyah Putra atau yang biasa di sapa dengan kak Wings adalah seorang Tuna Rungu Total. Ia menceritakan bagaimana perjuangannya dalam memulai bisnis Kopi Tuli. Ia mengatakan bahwa ia bersama tiga temannya bekerja sama guna membuat kedai kopi tuli ini.
“Awalnya, karena background kami adalah jurusan DKV yang biasa mendesain poster dan lain-lain maka kami berinisiatif untuk mendesain poster usaha ini, " ucapnya.
Selain itu, Ia mengatakan bahwa kesulitan dalam berkomunikasi bukanlah hambatan baginya. Biasanya ia menggunakan bahasa oral atau bahasa isyarat saat berinteraksi dengan para pengunjung. Kedai kop yang dirancang tersebut ramah bagi para disabilitas dan non-disabilitas. "Kedai kopi ini dibangun untuk merangkul teman-teman tuli agar mampu membuat bisnis, " imbuhnya.
“Keterbatasan bukanlah penghalang kita untuk memulai bisnis, jadi jangan takut dan jangan menyerah dalam memulai usaha," ungkapnya.
Di akhir ia mengatakan bahwa di masa pandemi seperti ini seorang entrepreneur harus mampu adaptif atau mampu menyesuaikan usahanya terhadap kondisi lingkungan dan pasar. Yang mana seorang pelaku usaha tidak boleh hanya terpaku pada suatu produk atau metode yang ada atau sudah umum dilakukan oleh pelaku usaha lain, melainkan harus mampu berinovasi dengan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. (wulida/zam)