28 August 2021


Unesa.ac.id, SURABAYA–Universitas Negeri Surabaya menggelar acara Ngaji Bersama Menteri Agama RI dengan tema 'Dari Unesa untuk Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh' pada Jumat 27 Agustus 2021. Kegiatan tersebut dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H dan Dies Natalis ke-57 UNESA.
Pada kesempatan itu, hadir secara daring tiga narasumber yaitu Wakil Menteri Agama RI Drs. H. Zainut Tauhid Sa'adi, M.Si., Pengasuh Ponpes Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo KH. Agoes Ali Masyuri, Ketua PWNU Jawa Timur dan Pimpinan Ponpes Sabilurrosyad Malang KH. Marzuki Mustamar, M.Ag.
Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan Mohammad Agus Miftah mahasiswa FBS. Rektor UNESA Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes., menyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang telah meluangkan waktunya dalam tausiah dan istighosah tersebut. Kegiatan tersebut sebagai sarana meminta perlindungan kepada Allah SWT agar masyarakat dan bangsa Indonesia bisa lekas pulih dari pandemi Covid-19.
“Kita sebagai manusia harus terus ikhtiar secara maksimal dan tetap menyandarkan harapan lewat doa kepada Allah SWT,” ujar pria yang biasa disapa Cak Hasan itu.
Wakil Menteri Agama RI menyampaikan bahwa peringatan Tahun Baru Islam sangat lekat dengan peristiwa besar hijrahnya Rasulullah Muhammad SAW beserta sahabat dari Makkah ke Madinah. Peristiwa tersebut merupakan tonggak penting dalam perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam.
“Rasulullah datang memperluas cara pandang dunia dan sekaligus mengubah paradigma bangsa arab yang bercorak sukuisme menuju paradigma Islam," ujarnya. Menurutnya, kesuksesan dakwah kala itu karena dilakukan oleh sosok yang istimewa dan pendekatan yang tepat," sambungnya.
Perayaan Tahun Baru Islam harus dijadikan sebagai momentum untuk muhasabah atau instropeksi diri dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Adanya bencana seperti pandemi Covid-19 misalnya, merupakan tantangan sekaligus ujian buat seluruh masyarakat dan bangsa agar bisa semakin baik lagi ke depannya, baik dalam ranah pribadi atau publik.
Menurutnya, hijrah bukan sekadar legenda sejarah, melainkan salah satu prinsip dalam ajaran Islam yang memiliki makna strategis bagi kesinambungan perjuangan umat. Hijrah mengajarkan spirit dan dinamika kehidupan yang bergerak sepanjang zaman. Dalam peristiwa hijrah terangkum strategi dan keteladanan untuk membangun komunitas bangsa, negara dan umat yang berkeadaban.
Ia mengapresiasi atas tersenggarannya acara tersebut. Menurutnya itu penting dilakukan di tengah bangsa yang sedang berduka ini. "Semoga UNESA sukses melahirkan sarjana dan SDM terpelajar yang memiliki komitmen, kemampuan dan daya juang untuk berkhidmah membangun kesejahteraan bangsa dan negara sesuai keahlian dan profesinya," harapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan istighosah yang dipimpin oleh KH. Marzuki Mustamar, M.Ag., dan ditutup dengan tausiah oleh KH. Agoes Ali Masyuri. Dalam Tausiahnya, Kyai yang akrab dipanggil Gus Ali itu menuturkan bahwa umur manusia sangatlah pendek. Karena itu, jangan lagi diperpendek dengan kesusahan dan ketakutan. "Ketahuilah, kesehatan adalah berada dalam kebahagiaan. Belajarlah hidup bahagia dengan menikmati dan mensyukuri apa yang kita miliki, karena kesehatan berada dalam kebahagiaan," tuturnya.
Ia mengajak semua terutama warga UNESA untuk tetap mengamalkan dua senjata dalam hidup; banyak membaca istigfar dan sholawat. Keduanyap merupakan kekuatan yang hebat untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh dan tumbuh, kokoh spiritual dan mapan intelektual. Juga mampu mewujudkan Indonesia yang adil dalam kemakmuran dan adil dalam kemakmuran atau baldatun thoyyibatun wa robbul ghofur," ucap Gus Ali. (QQ)