17 July 2021


Unesa.ac.id, Surabaya–Sebanyak delapan tim mahasiswa UNESA berhasil lolos dan menerima bantuan dana Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2021 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia.
Program “besutan” Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan tersebut merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM) atau badan eksekutif mahasiswa (BEM) dengan maksud menumbuhkan rasa peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.
Sementara itu, di sisi lain, masyarakat desa diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada untuk terus dikembangkan atau menghidupkan kegiatan yang telah dirintis menjadi lebih berkembang dan bermanfaat menuju desa yang maju, unggul dan sejahtera.
Delapan tim yang berhasil mendapatkan PHP2D tersebut datang dari berbagai program studi. Pertama, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi. Program yang mereka usung adalah “Produksi Stik Ubi Jalar sebagai Upaya untuk Mewujudkan Industri Kreatif di Dusun Sendang, Desa penanggungan”. Kedua, HMJ Bimbingan dan Konseling dengan program “Pengembangan Ekowisata Kampong Komet dengan Penerapan Smart Tourism 4.0 di Desa Punjul, Kab. Kediri”. Ketiga, HMJ Bahasa dan Sastra Indonesia dengan program “Sentra Bayam Hidroponik dengan Media Sampah Anorganik Menuju Kemandirian Kampong Pemulung 1001 Malam, Kelurahan Dupak, Kec. Wates, Surabaya”.
Kemudian keempat, ada HMJ PGSD dengan program “D-kompate (dekomposisi pakan ternak) sebagai Media Pemberdayaan Pangan Hewan yang Inovatif dan Solutif di Desa Tulungrejo, Kec. Wates, Kab. Blitar“. Kelimat, HMJ Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi berhasil lolos dengan program Pemberdayaan Masyarakat dan Upaya Peningkatan Ekonomi Melalui Optimalisasi Pariwisata Pantai Joko Mursodo, Desa Lohgung, Lamongan“.
Keenam, DPM FBS mengusung program “Pemberdayaan Desa Sentra Lele Melalui Pembinaan Industri Kreatif dan Inovasi Olahan Lele sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian di Masa Pandemi Covid-19 pada Masyarakat Desa Tawangrejo, Kec. Turi, kab. Lamongan. Lalu ketujuh ada DPM FIP mengusung program “Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Pendapatan Melalui Program Kewirausahaan Budidaya Lele dan Sayuran Hidroponik di Kel. Gundih, Surabaya. Tim kedelapan, BEM FMIPA mengusung program “Pemberdayaan UKM VISHON (Various Fishbone ) sebagai Peningkatan Ekonomi dan Kreatifitas Lokal Masyarakat Desa Segoro, Kab. Sidoarjo”.
Hafib Chaozaini Azhar dari Jurusan PGSD sekaligus ketua dari tim HMJ PGSD mengatakan bahwa program yang mereka angkat merupakan proses perubahan bentuk atau penguraian berupa pembusukan bahan sesuai dengan keperluan yang diinginkan (dekomposisi). Dalam hal ini yang mengalami dekomposisi adalah jerami untuk kerpeluan pakan ternak. Jadi, secara singkat dekomposisi pakan ternak untuk mengolah atau membusukkan jerami dengan tujuan menjadikannya inovasi pakan ternak yang lebih efisien untuk digunakan dalam waktu yang lebih lama.
Lewat program tersebut, tujuan Hafib dan teman-temannya adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dalam mengoptimalkan pengolahan limbah pertanian yakni jerami yang selama ini masih belum maksimal dalam pemanfaatannya menjadi suatu produk pakan hewan ternak yang unggul dan inovatif yang pengolahannya dilakukan melalui teknik fermentasi. “Kita hanya ingin membantu warga memberikan yang terbaik untuk mereka (warga, red). Kami ingin terlibat dan berkontribusi saja untuk warga, untuk tanah air,” tuturnya.
Sementara itu, Frilia Windi Ega Putri, selaku ketua dari tim HMJ Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi mengaku senang atas lolosnya tim mereka dalam program tersebut. Ia melanjutkan bahwa program yang mereka usung yaitu untuk mendorong optimalisasi pariwisata Pantai Joko Mursodo sebagai salah satu upaya pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat di Lohgung, Lamongan.
Lewat program itu, ia dan rekan-rekannya, akan mengadakan pelatihan manajemen kepariwisataan sebagai strategi meningkatkan perekonomian masyarakat, memanfaatkan media sosial sebagai strategi branding potensi wisata dan mewujudkan kawasan pantai Joko Mursodo yang tertata dan berkelanjutan. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini mereka masih menunggu kontrak untuk menuju tahap selanjutnya sebelum kegiatan selanjutnya dapat dilaksanakan.
Ia berharap apa yang dilakukan tersebut dapat membantu peningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di masa pandemi ini. Ia juga mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk masyarakat dan universitas untuk mewujudkan program–program berkelanjutan untuk masyarakat. (Hasna/zam)