09 August 2022


Unesa.ac.id, SURABAYA–Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Yudisium periode 2 tahun 2022 pada Selasa, 9 Agustus 2022 di Auditorium FIO, Kampus Lidah Wetan, Surabaya. Pada periode ini, FIO berhasil meluluskan sebanyak 126 yudisiawan. Rinciannya, 55 lulusan S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), 46 orang dari S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO), dan 25 yudisiawan dari S-1 Ilmu Keolahragaan (IKOR).
Dekan FIO, Dr. Setiyo Hartoto, M.Kes., menyampaikan selamat kepada seluruh yudisiawan karena berhasil merampungkan studi dan tugas-tugas akademik dengan baik sehingga layak menyandang gelar. Dia menegaskan, gelar hanyalah titel yang dilekatkan kepada seseorang. Namun yang paling penting adalah nilai yang ada di balik gelar tersebut.
“Gelar itu perubahan atau kualitas diri. Kalau sudah sarjana, cara berpikir dan bersikapnya harus menandakan orang yang berpendidikan sarjana. Paling penting lagi, lulusan UNESA harus bisa memberikan manfaat kepada sesama lewat bidang keilmuannya masing-masing,” ujarnya.
Dia berpesan kepada para peserta yudisium agar tidak berhenti sampai di sarjana saja. Kalau bisa, lanjutnya, selesai sarjana bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya bisa di UNESA atau kampus lain bahkan sampai ke luar negeri. “Saya percaya, kalian yang lulus periode ini merupakan yang terbaik dan hebat-hebat. Maksimalkan kehebatan ini untuk mengukir prestasi dan kesuksesan di manapun kalian berada nanti,” ucapnya.
Rizki Satrio Utomo, perwakilan yudisiawan mengatakan bahwa perjuangan mereka (yudisiawan) untuk sampai pada titik itu tidaklah muda. Kondisi pandemi membuat semuanya berubah dan menjadi tantangan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik.
“Setiap bunga punya masanya masing-masing untuk mekar. Hari ini kita mekar bersama. Terima kasih kepada seluruh jajaran UNESA, FIO dan prodi serta dosen-dosen dan tendik yang telah membantu dan mendidik kami selama ini. Ilmu yang kami dapatkan akan kami terapkan dengan baik untuk membawa perubahan dan menebar manfaat di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Rizki Satrio Utomo bersama Raka Bondan Rizkyansyah Sujito merupakan yudisiawan terbaik masing-masing kesatu dan kedua. Kemudian Bella Adik Ayu Tatmono sebagai yudisiawan terbaik ketiga. Selain itu, Miftahul Jannah juga berhasil mendapat predikat lulusan terbaik SIPENA.
Sebagai pemantik semangat yudisiawan untuk berkarya dan terus melanjutkan studinya hingga ke luar negeri, Junaidi Budi Prihanto, S.KM., M.KM., Ph.D., sebagai dosen lulusan Hiroshima University menyampaikan, “meski kalian sudah lulus S-1, tapi jangan berhenti belajar dan meneruskan studi hingga ke jenjang lebih tinggi. Selagi masih mudah dan banyak kesempatan raihlah cita-citamu sampai ke negeri luar sana”.
Pada kesempatan itu dia juga membeberkan sejumlah tips mendapatkan beasiswa belajar ke luar negeri. Paling penting, lanjutnya, peserta mengantongi sertifikat penguasaan bahasa asing atau bahasa yang disyaratkan dalam program beasiswa.
Acara tersebut dihadiri dekan FIO beserta jajaran wakil dekan; Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes., Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Drs., Arif Bulqini, M.Kes., dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Irmantara Subagio, M.Kes. Selain itu juga hadir jajaran prodi. Yudisium tersebut mengusung tema “Mewujudkan Lulusan yang Rasional, Energik, Kreatif dan Kompetitif dalam Menghadapi Daya Saing Global”. [HUMAS UNESA]
Penulis: Hasna
Editor: @zam Alasiah*